Mohon tunggu...
Andreaning Dewita
Andreaning Dewita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi S-1 Akuntansi Universitas Pamulang

semua yang diunggah disini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kampus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Milenial

14 Juni 2021   11:55 Diperbarui: 14 Juni 2021   12:30 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh: Andreaning Dewita (201011201423)

Mahasiswa Prodi Akuntansi S-1 Universitas Pamulang

PENDAHULUAN

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga karena memiliki bahasa sendiri sebagai bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. 

Seperti yang tertera pada Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bahwa kita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang tujuannya adalah sebagai alat penghubung atau komunikasi sesama bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebenarnya tidak hanya digunakan dalam bentuk lisan saja, tetapi juga dalam bentuk tulisan.

Namun, diera milenial ini sudahkah kita menjunjung tinggi Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai?

PEMBAHASAN

Kita hidup dalam era globalisasi, yang dipicu oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang transportasi dan revolusi di bidang komunikasi. Dengan perkembangan yang sangat cepat di bidang transportasi dan komunikasi, arus globalisasi terasa bertambah kuat, sehingga dunia terasa makin datar (Thomas Friedman, 2005). Akibatnya budaya dari negara kita sendiri semakin pudar. Penggunaan bahasa di dunia maya, twitter misalnya, memberi banyak perubahan bagi struktur Bahasa Indonesia yang oleh beberapa pihak yang disinyalir merusak bahasa itu sendiri.

Di era modern ini bahasa gaul dan penggunaan bahasa asing sedang gencar-gencarnya digunakan oleh remaja dan kaum terpelajar. Globalisasi membuat orang-orang yang menggunakan bahasa asing terlihat lebih pintar dan berbeda dengan yang menggunakan Bahasa Indonesia. Begitu pula dengan orang-orang yang menggunakan bahasa gaul, mereka terlihat lebih modern dibanding yang menggunakan bahasa Indonesia.  Orang Indonesia cenderung jarang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai dalam kesehariannya.

PENUTUP

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa kebanggaan negara Indonesia yang tidak mungkin termakan waktu dan jaman.

Sebagai remaja Indonesia diera milenial ini sebaiknya kita mulai memperbaiki kebiasaan ini agar tidak menerus ke generasi selanjutnya. Mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan luar biasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai.

Globalisasi tetap berjalan namun kita jangan sampai terlena dengan arus itu. Menguasai bahasa negara sendiri merupakan hal yang membanggakan. Kita boleh saja mempelajari bahasa asing, tetapi bukan berarti kita melupakan dan gengsi dengan bahasa persatuan kita, yaitu Bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun