Mohon tunggu...
Andrea Juliand
Andrea Juliand Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis kemarin sore

ESTJ | Untukmu yang Berani Melepaskan, 2019 | Yang Terlupakan, 2018 | Mikayla, 2017 | Putus, Ya Terus? 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

Bukan hanya tentang harga apalagi jadi phobia.. #upgrade.you

5 Oktober 2015   13:32 Diperbarui: 5 Oktober 2015   13:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toyota sadar bahwa dengan produk dan pelayanan yang berkualitas, maka akan meningkatkan angka penjualan dan dengan angka penjualan yang baik, akan mudah bagi perusahaan untuk menggelontorkan uang -untuk recall, misalnya- guna memberikan dan memastikan konsumen mendapat pelayanan kelas satu. Yup, penjualan dan pelayanan, keduanya saling mendukung.

Ketiga, Harga. Harga memang penting tapi bukan yang terpenting. Harga layaknya modal yang memang dibutuhkan untuk memulai berbisnis. Modal memang penting tapi tanpa modal anda tetap bisa menjadi broker, bukan?

Kembali ke harga, It depends on your target market. Kelompok sasaran mana yang anda tuju? Persaingan dengan HANYA mengutamakan komponen harga akan membuat anda masuk dalam 'bisnis berdarah'. Saya sebut bisnis berdarah karena bila anda hanya mengutamakan komponen harga, bersiaplah untuk berdarah-darah. Siapa yang bersedia memangkas laba, dia yang menang. Misal : Si A menurunkan laba 30%, anda menurunkan laba 50%. Si B memotong laba 70%, anda potong laba hingga 90%, terus dan terus begitu, dan sang pemenang adalah yang paling berdarah mengorbankan labanya.

Untuk jangka pendek, memang bagus untuk mengambil perhatian konsumen, biasanya dikenal dengan nama promo, namun untuk jangka panjang jelas akan mengancam kesehatan keuangan bisnis anda.

Sepuluh tahun yang lalu, harga hp Samsung mungkin 30% atau bahkan setengah dari harga produk Nokia. Namun, kini harga produk dengan sistem operasi Android, maka Samsunglah yang bisa dikatakan termahal.

Begitu pula dengan pabrikan Cina, Lenovo. Beberapa tahun yang lalu, Lenovo begitu jor-joran mengeluarkan banyak produk dengan harga murah, bahkan harganya bisa bersaing dengan produk rakitan lokal. Kini, perlahan Lenovo mulai 'menaikkan harga dirinya'. Jelas, bahwa harga bukan satu-satunya komponen yang akan 'digunakan dan diutamakan' secara terus menerus dalam persaingan.

Apple melalui produk iPhone adalah contoh sukses bahwa harga bukanlah segalanya. Lihatlah statistik penjualan produk iPhone. Hanya mengandalkan penjualan tidak lebih dari dua jenis hp per tahun (tahun lalu, iPhone 6 dan 6+, kini, iPhone 6S dan 6S+), mereka berhasil menjadi salah satu perusahaan termahal dan terbesar di dunia. Harganya? Silahkan cek sendiri betapa harga sebuah hp bisa setara dengan sebuah motor. Bila anda tanyakan ke orang, satu kata yang cukup sering muncul ketika ditanyakan tentang iPhone (produk resmi) adalah mahal. Tapi kok laku?

iPhone mirip dengan Nokia, bedanya ia memiliki strategi marketing dan branding yang jauh lebih hebat dan matang. Mereka fokus menetapkan kelompok sasarannya dan berhasil mem-branding produknya untuk kelas menengah atas yang loyal, namun di sisi lain juga sukses membuat produknya menjadi sangat diinginkan oleh hampir semua orang. Sudah begitu banyak berita di luar sana bahwa ada orang yang rela melakukan apapun termasuk menjual ginjal hanya untuk sebuah iPhone.

Apple sukses membuat hp yang nyaman, berkualitas, dengan pelayanan after sales (garansi resmi) yang baik. Bila anda berada di Singapura -negara yang ditunjuk Apple sebagai salah satu negara resmi penjual produk iPhone- lalu membeli produk iPhone, dan kemudian rusak (cacat hardware), tidak perlu khawatir, karena ketika dibawa ke service centernya, maka iPhone anda akan diganti baru saat itu juga. Harganya memang mahal namun after salesnya (di luar negeri) memuaskan.

Keempat, Pemasaran. Secanggih apapun produkmu, semurah apapun harganya dan sebaik apapun pelayanan yg kamu berikan, it means nothing kalau tidak ada orang yg mengenal dan membeli produkmu. Hari ini, dengan bantuan teknologi, pasar bisa diciptakan tanpa harus saling tatap muka.

Beberapa bulan yg lalu, saya mengikuti kelas menulis dan jujur, saya mengacungi jempol untuk sistem pemasarannya yg seperti tidak mengenal lelah, bahkan setelah kelas menulisnya telah selesai. Pagi, siang, sore dan malam, hp saya penuh oleh iklan hingga akhirnya mereka saya mute:D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun