Ditambah banyak banget tokoh agama di India menyarankan masyarakat di India untuk tidak memperdulikan covid-19. Mengatakan ke masyarakat India, kalau covid-19 ini adalah ujian dari yang maha kuasa. Tetaplah melakukan ibadah dan perayaan seperti biasa.Â
Dalam kondisi gamang, kebingungan, dan penuh ketidaktahuan ini. Masyarakat India terpapar teori konspirasi, anjuran sesat tokoh-tokoh spiritual, maka yasudah. Inilah hal yang sudah pasti akan terjadi. Second wave di India terjadi.
Di awal tahun 2021 sampai maret 2021, masyarakat India itu sudah tidak percaya dengan covid-19. Apalagi vaksin. Jadi mereka hidup kayak biasa aja. Mereka bahkan nekat melakukan perayaan agama menghadirkan ratusan ribu orang. Mereka juga nekat mengadakan kontestasi politik yang dihadiri ratusan ribu orang. Bahkan menonton pertandingan cricket dihadiri ratusan ribu orang. Dan itu semua terjadi dalam kurun waktu 3 bulan saja.
Hanya butuh waktu satu bulan pasca itu semua terjadi, India menuai apa yang mereka tanam. Di bulan April, kasus covid-19 meledak di India.
Banyak yang mengatakan itu tsunami Covid-19. Bahkan di judul liputan salah satu surat kabar di India mengatakan kondisi covid-19 di India bagaikan di neraka. Karena mayat dibakar dimana-mana. Sebanyak kurang lebih, 420 ribu orang meninggal. Oksigen habis. Masyarakat bingung. Pemerintah India kalang kabut. Bahkan di situasi terburuk ini pun, masih banyak masyarakat India yang denial. Masih banyak masyarakat yang percaya covid-19 adalah konspirasi.
Hal ini benar-benar menekan mental dan psikis masyarakat india itu sendiri. beberapa dokter atau nakes di India harus mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri karena stress menghadapi dinamika masyarakat yang terjadi.
Dan sekarang apa yang menjamin kalau apa yang terjadi di India, tidak terjadi di Indonesia? Akankah Indonesia mengalami hal yang sama? Lalu solusinya bagaimana?
Simpel. Yaitu Vaksin. udah itu aja.
Kita udah punya contoh negara-negara yang berhasil menangani dan pulih dari pandemi covid-19. Berangsur-angsur hidup normal. Kita juga udah punya contoh negara yang mengabaikan kepentingan vaksin, dan harus menghadapi situasi mengerikan. Ini udah dua contoh konkrit.
Katakanlah Spanyol. Negara yang tahun lalu dihajar habis-habisan oleh covid-19 dimana sempat mencatat kasus harian dan kematian tertinggi di dunia. baru beberapa pekan yang lalu, mereka sudah menarik aturan wajib bermasker. Kenapa? karena vaksin rate disana cukup tinggi.
Kemudian Inggris. Tempat lahirnya varian baru B117 (Alpha). Sempat juga kalang kabut karena varian baru ini. Di final euro kemarin, stadion kebanggan mereka, Wembley, itu kan kapasitasnya 90 ribu orang. sudah terisi 75%.
(Btw, mampus kalah. Football is coming to rome, hahaha. forza azzuri)