Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mesin Pabrik Tidak Pernah Rusak (Seri Pabrik Gula di Mojokerto-3)

23 Januari 2022   19:35 Diperbarui: 23 Januari 2022   19:41 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pabrik....Alatnya buesaaar-buesaaar. Dulu tahun 2014 mojosari pacet sempat Macet beberapa hari karena alat raksasa Pabrik Bir "Multi Bintang Indonesia". Padahal itu jaman modern dengan truk.
Jaman dulu..seperti apa ya?
Suliiit. Mesin mulanya impor dari belanda langsung dari pabrik mesin Stork B.V. Jauuuuh...tahun itu kan belum ada namanya terusan Suez yang kapan hari macet. Jadi harus memutar tanjung harapan Afrika Selatan. Hadeeeehhh jauhhh jadinya jarak yang harus ditempuh.

Setelah itu sampailah di Perak. Mulai dengan Cikar atau gerobak yang ditarik dengan Sapi. Sapinya sapi jawa. Bahunya lebar dan kuat. Jalannya pelan, 5km per jam tapi staminanya unggul. Surabaya Mojokerto ditempuh dalam waktu 2 hari.
Mesin dirakit, bangunan disiapkan..Jalaaan....

Inilah Revolusi Industri 1.0. Saya dulu tidak tahu apa itu mesin uap. Pelajaran sekolah tidak asik. Hanya dikasih tahu James Watt menyempurnakan mesin uap.....itu saja...Hmmm...nggak ada ceritanya

Ternyata Mesin-mesin pabrik itu adalah mesin uap. Transportasi itu mesinnya uap seperti kapal laut pembawa mesin..kereta api...nah kereta api belum saya nanti saya ceritakan. Jadi air direbus.....dijadikan uap dengan suhu 500-an C (saturated) dulu belum ada uap air Superheated (di atas 1000C). Setelah uap sangat panas itu, terus dimasukkan ke turbin. Turbin muter. Memutarkan mesin giling. Uap juga dilewatkan jaket panci pemasak yang menjadikan panci panas...inilah memasak era modern yang dilakukan hingga saat ini.

Revolusi Industri 1.0 sudah jalan......Tapi Mesin harus jalan terus. Mesin jalan berarti akan "AUS". Setelah AUS mesin akan berjalan tidak normal. Jadiiiii...sebelum AUS, onderdil mesin harus diganti. Pabrik membutuhkan Spare Part banyak agar siap jalan terus..
Tidak ada mesih yang rusak  , yang ada adalah AUS. Hebat kan jaman dulu. Jaman sekarang lho kita harus menunggu alat habis umurnya baru diganti..seperti lampu, pompa air dan lainnya. Kalau mati, kita anggap rusak..padahal AUS."Habis umurnya" .
Nah.........Karena butuh onderdil yang banyak untuk cadangan, maka Transportasi yang efektif juga diperlukan. Apa itu.....yang tidak dapat macet. 

Punya jalan sendiri.
Kereta Api.....Ada beberapa perusahaan kereta api yang melayani mulai perusahaan pemerintah sampai swasta dan ada pula yang dirawat sendiri oleh Pabrik Gula.
Jalur kereta api Mulai dari Surabaya Ploso, Surabaya Mojokerto, Mojokerto Sidoarjo, Mojokerto Mojosari, Mojosari Porong, Pugeran Pacing dan lainnya.
Untuk antar kota besar, dipakai peruntukan  memuat peralatan berat, jadinya ya memakai rel dengan bentang lebar 1.067 mm dan 750 mm dan 600 mm.

Kok aneh ya. Ada yang lebarnya sampai  750 mm dan 600 mm.
Ceritanya begini.....
Kalau antar kota besar. Banyak mengangkut mesin besar....Produk gula....Jadi bentangnya lebar karena ditarik langsung oleh Lokomotif berat agar cepat sampainya. (cepat itu pada masanya....hanya sampai 30 km/jam saja-----kalah cepat dibanding sepeda Pol*gon )

Nah..yang bentang sempit biasa ditarik lokomotis kecil untuk kota kecil atau bahkan internal pabrik gula atau pabrik gula ke stasiun terdekat. Misalkan Pacing Pugeran.
Jika bibit tebu dibawa dengan Cikar....Panen juga dibawa dengan Cikar...Lambat laun ada integrasi dengan Rel. Inilah mengapa memakai rel kecil.

Rel Kecil bentang sempit kan untuk mudah mengintegrasikan gerbong lori yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi, kerbau) ke rel utama. Bayangkan saja kalau memakai bentang besar, Kuda, Kerbau, Sapi akan "kesandung-sandung" kasihan kan kalau cidera kan mereka cepat menjadi Rawon, Soto, hingga Kikil....Rel bentang kecil juga ringan sehingga mudah untuk membuat rel bongkar pasang untuk menuju tempat panen.

Setelah sampai di rel utama,  baru ditarik dengan lokomotif.
Powerful dan bertenaga ya. Kereta api ini hingga awal 1900-an terus menjadi transportasi logistik. Aslinya sih memang kereta api untuk logistik bukan untuk manusia. Karena lebih cepat, murah, kuat dan kepastian durasi perjalanan hampir mudah diprediksi.
Kita saja yang aneh .. Jaman ini banyak memakai truk daripada kereta api. Jadinya transportasi muahaaal.
Jaman itu Para pekerja lebih suka memakai kuda lah..lebih cepat. Kalau pejabat sih memakai kereta kuda. Jalannya ya jalan yang kita lalui sekarang ini. Cuma masih berupa tanah.

Surabaya Mojokerto berkuda.... kuda pasti capeeek....Itulah pemerintah hindia belanda selalu punya buanyaaak kuda. Kuda itu ditaruh di pos pos strategis. Pos itu berupa bangunan seperti rumah di tengah jalan. Jadi bangunan seperti rumah ini berada di tengah jalan.
Pengendara kuda....penumpang kereta kuda..bisa istirahat di bangunan yang sejuk ini. Minum-minuman...makanan kecil...di Eropa tidak ada kayak gini itu. di sebelah bangunan ini ada kandang kuda yang kudanya buanyaaaak . Kuda yang lelah akan istirahat lalu diganti kuda yang segar . Bangunan ini namanya BRAAK. Sekarang sudah punah bangunan ini. Tahun 80 an masih ada di beberapa wilayah Mojokerto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun