Uang.....Menujulah ke Bank Escompto Jl Kembangjepun dirampok uang di sana dengan 2 truk. Penuh......hasilnya adalah 100 Juta Gulden.
kalau dihitung 1000 Gulden sama dengan $200 Amerika saat itu. Jadi kalau 100 juta Gulden artinya $20 juta. Nah dolar amerika saat itu dengan dolar saat ini beda ya. Karena inflasi dan lainnya, nilai $20 juta  saat itu tahun 1945 setara dengan  $ 525,818,181.82... wuih...
Jika saat ini dirupiahkan menjadi  Rp736.145.454.548.000 ...736 Triliyun lebih....itu jumlahnya buanyaaaaaak
Nah...karena keadaan Surabaya mencekam dan genting, maka Semua aktifitas dialihkan ke Kota yang dianggap aman tapi strategis.Â
Yaitu.....Mojokerto.
Termasuk uang ini
Untuk mengelabui intel penjajah, maka uang dilewatkan Sidoarjo dulu, baru kemudian ke Mojokerto. Transportasinya apa? Kereta lah.
 masyarakat jawa timur agak marah sama pemerintah pusat karena tidak didukung dalam melawan penjajah.Â
Akhirnya, uang hasil merampok Bank ini. Uang ini diturunkan sebanyak 65 juta Gulden...dan sisanya adalah 35 Juta Gulden dikirim ke Jakarta sebagai sindiran bahwa ini lho, daerah bisa menghadapi penjajah....
Lantas uang ini diturunkan ke Kantor Korem 082 Mojokerto saat ini. Uang ini untuk dibagikan ke masyarakat. untuk apa???
Masyarakat diminta untuk memasak setiap hari.....untak apa? setiap hari sebanyak dua kali masyarakat tiap rumah mengumpulkan masakannya untuk dikirimkan ke Surabaya sebagai logistik perang.
Juga untuk memfasilitasi pengungsi yang long march dari Surabaya ke arah Mojokerto dan Jombang. (Kelak 3 Bulan kemudian para pengungsi kembali ke Surabaya dengan berjalan---inilah cikal bakal gerak jalan legendaris Mojokerto Surabaya)