Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikayat Tebu (Dekat Cacing atau Dekat Bulan)

5 September 2020   20:16 Diperbarui: 5 September 2020   20:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memilih Dekat Cacing atau Dekat Bulan", lelucon untuk membully anak yang tidak paham tebu. Saat mencuri tebu, biasanya ada pembagian hasil untuk dimakan bareng. Anak yang belum berpengalaman dikasih pilihan. 

Biasanya memilih dekat bulan, artinya tebu yang atas dan pasti kecewa karena rasanya tidak manis. Tebu yang manis adalah di bagian batang bawah.

Saya kali ini baru sempat menulis tentang tebu setelah kapan hari berfoto di ladang tebu. Karena lama tidak menulis saya kali ini ingin menulis tebu yang agak panjang.

Tebuuuuuuuuuuu....panjang ya

Kalau bercerita tentang tebu, semua pasti paham. Tinggal liat di wikipedia semua sudah ada. Seperti biasa saya tidak akan mengulang informasi tentang "rumput manis" dari asia tenggara ini.

Dulu saat era kolonial, hampir semua kecamatan di Mojokerto mempunyai pabrik tebu. Jadi jawa menjadi penguasa gula di dunia karena ladang tebu dekat dengan pabrik gula. Iriiit pengangkutannya..

Nah itu sekelumit cerita masa lalu, karena saya bukan penulis sejarah jadi saya lanjutkan cerita tentang tebu dan pernik-perniknya. Intinya Mojokerto sudah familiar dengan tebu. Tebu menjadi budaya di Mojokerto. Era angkutan mulai dari kerbau ( jarang sapi karena tenaga kerbau besar walaupun stamina pendek), lori hingga truk.

Lori dipakai untuk efektifitas. Karena perencanaan yang bagus, maka pemetaan ladang tebu sangat detail sehingga desain lori akan menjangkau semua ladang yang diperuntukkan industri gula. Lori dulu ditarik oleh lokomotif uap dan sekarang jarang ada lori, kalaupun ada pasti ditarik traktor.

BUNTUNG SAAT MENCURI
____________

Nah, ini ceritanya karena tebu saat itu kualitasnya baguuus sekali. Selain varian yang handal, tebu jaman dulu empuk, disentil saja bisa terbuka dari kulitnya. Tebu di pasaran belum ada yang menjual, jadi dicuri untuk makanan ringan dengan motto "habis manis sepah dibuang".

Kalau mencuri tebu di ladang sudah biasaaaaa. Tapi semakin sulit karena biasanya dijaga orang dari suku Madura. Anak-anak pasti takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun