Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lapangan Tenis Tertua Mojosari dan Kebersamaan

18 Agustus 2020   10:15 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:32 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Main tenis yuk.....
Lho, kita kan ada di Mojosari...mana ada lapangan tenis...ada juga di luar Mojosari, sewanya mahal lagi..

Tidak begitu waktu jaman dulu. Mojosari mempunyai lapangan tenis. Banyak dipakai oleh orang-orang sekitar, walaupun memang properti tenis relatif mahal. Mojosari mempunyai 2 buah lapangan tenis pertama di Pekukuhan milik Departemen Pertanian kedua di kompleks Kesatrian Batalyon 503.

Saya akan bercerita lapangan tenis yang di Pekukuhan.

Saya tidak tahu...ini wilayah Desa Pekukuhan atau Desa Kebondalem. Kalau orang-orang sih menyebutnya Pekukuhan.

Jadi lapangan tenis ini dibangun 1936. Bukan untuk tenis .
Ini adalah bangunan Kantor Laboratorium Percontohan Pertanian Proeftuinen voor Tuinbouw, Oost Java. Mungkin artinya Laboratorium Hidup Hortikultura, Jawa Timur. Pusatnya ada di Malang.

Nah, karena untuk pertanian, maka butuh lahan luas dengan beton untuk menjemur hasil percobaan. Lahan luas itu ada di belakang gedung. Jika dipakai, ya hasil pertanian dijemur di sana. Jika tidak terpakai.....

Jadi lapangan tenis.

Sangat sejuk karena sebelah-sebelahnya adalah sawah. Untuk menjaga agar bola tidak lari ke persawahan, lapangan ini dikitari jaring. Sudah layak dipakai tenis.

Waktu itu sih yang bermain tenis ya meneer Belanda, tapi juga ada kok pribumi yang bermain. Salah satunya adalah Kepala kantor jaman itu R Soepangkat yang kantornya ada di Malang.

Saat jaman Jepang, kegiatan berhenti. Tidak ada bermain tenis. Kebun juga dipakai pengembangan biodiesel seperti percobaan pertanian jarak pagar. Kemerdekaan 17 Agustus 1945 membuat semua itu berhenti. Apalagi disusul agresi militer Belanda hingga 1949.

Baru setelah itu, kegiatan kembali dijalankan. Namanya menjadi Kebun-kebun Pertjobaan Djawa Timur. Para pegawai selalu rutin bermain tenis untuk mengusir kepenatan bekerja.

Tahun 1980an adalah yang paling ramai. Karena UU no 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah menjadikan Camat sebagai penguasa tunggal. Inilah yang membuat Camat mojosari BK Prawoto menggalang keakraban antar instansi karena mudah memerintah semua jajaran di wilayahnya.

Mulai dari kecamatan, Koramil, Polsek, Pertanian dan Kesehatan ikut bermain tenis rutin setiap Jum'at sore. Hari biasa banyak dipakai penduduk sekitar jadi Pak PRawoto memilih hari jum'at.

Keakraban di lapangan tenis menjadikan para jajaran petinggi di Mojosari itu bertingkah seperti anak-anak. Dunia keceriaan kembali dirasakan. Saling olok kalau sekarang bully istilahnya , di lapangan tenis.

Saat itu BK Prawoto, Letnan Handoko Kapolsek, Muhadjir (Kepala KUA), dr Harmono (kepala Puskesmas yang sekarang menjadi RSUD) dan lainnya hanya bermain tenis masing-masing 1 set dengan angka akhir 8. jika tenis kan ada 2 set dengan angka akhir 6. Tenis di sini kan untuk rekreasi.

Lhaaa...di sekitar sini ditanami banyak mangga Clone-21 alias mangga gadung. Entah siapa yang iseng, membawa garam kasar (grosok) dan mulai mengambil mangga muda/pencit...

Brak....dibanting dan dimakan mangga muda hasil bantingan yang pecah itu dengan garam plus cabai. Semua pada rebutan.......hasil akhir adalah, keesokan hari para pejabat ini diare.

Lebih ekstrem lagi, saat tenis juga dibawa layang-layang dengan benang gelasan. Setelah bermain tenis, memainkan beberapa buah layang-layang untuk diadu.....mungkin saat ini sudah jarang para pejabat yang melakukan hal aneh-aneh gini ya.

Tahun 1990an, sudah tidak ada kegiatan seperti ini dan sekarang sudah tidak ada lapangan tenis di Mojosari yang mudah diakses Masyarakat. Lapangan satu-satunya ada di Yonif 503 dan akses masuk sangat susah, maklum menyangkut pertahanan negara.

Dokter Harmono akhirnya membuat lapangan tenis sendiri di daerah Jantilangkung Pungging. Cerita lapangan tenis tertua di Mojokerto selain di Mojosari ada di PG Gempol Kerep, SMP 2 Mojokerto, Ajenrem, BPN Mojokerto, Kantor Pemkab dan pertigaan Pacet.

Sekarang nama tempat ini menjadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur.
Semoga ke depan akan banyak lagi lapangan tenis yang bukan untuk hobby melainkan untuk prestasi generasi muda kita ya

#penulis #mojokerto #firi #firitri #humaninterest #perempuan #menulis #penulismojokerto #cerita #ceritamojokerto #penulis_mojokerto #kisah #character #womaninwork #writing #writer #female #woman #mojosari #tenis #pertanian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun