Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Salat Khusuk dari Bhikku Buddha (Selamat Waisak)

8 Mei 2020   13:29 Diperbarui: 8 Mei 2020   13:35 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wow......benar juga. Dalam berjalan tadi saya memikirkan nanti kalau harus seperti apa, apakah makanan di sana enak dan lainnya. Ternyata itu tidak boleh versi Bhante.

Kita harus melakukan "kekinian"

Apa yang kita lakukan saat ini kita harus memikirkannya secara penuh dengan niatan melakukan terbaik demi Sang Pencipta.

Waduh...........saya dalam melakukan pekerjaan dan hal-hal lain selalu memikirkan masa lalu, masa depan tempat lain dan sebagainya. Berarti dalam melakukan sesuatu kesadaran saya tidak terjaga.

Lantas Bhante melanjutkan. Karena saya berkerudung jelas saya adalah Muslim. Dikatakan Bhante kalau melakukan Shalat, seharusnya kesadaranlah yang dijaga sebagaimana hal lainnya yang kita kerjakan.

Saat Shalat pikiran kita harus pada saat itu yaitu kita shalat, paham dengan bacaan hingga maknanya tidak memikirkan hal lain.

Ooooooooh..........ini yang saya tunggu dari dulu. Mungkin ini yang dimaksud Shalat Khusuk itu. Saya akhirnya menemukan jawaban cara Shalat Khusuk setelah bertanya ke sana ke mari. Saat ini saya tidak bertanya malah dikasih ilmu ini.

Terima Kasih Bhante Vir!!!

Ooh ternyata belum tuntas toh. Itu hanya awalan. Jika sudah terbiasa karena berlatih setiap saat, harus ditingkatkan dengan konsentrasi. Semua dikonsentrasikan kepada Sang Pencipta.

Wah, benar juga ya. Itu kan ajaran Nabi untuk selali berdzikir dalam hati untuk semua kegoatan kita tanpa dipamerkan ke orang lain.

Ilmu yang berharga. Datangnya dari Pemuka Agama Buddha. Mungkin ada yang tidak menerima, belajar kok dari Pemuka Agama lain. Saya tidak pedulikan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun