Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Bioskop Mojosari Mojokerto

31 Maret 2020   20:54 Diperbarui: 31 Maret 2020   21:06 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya bioskop Jaya ini keberadaan Gembira terdesak dan akhirnya tutup. Tutup itu semua dihancurkan dan dirobohkan menjadi pasar legi yang bersebelahan dengan terminal. Untuk pedagang di terminal diarahkan ke pasar legi agar terminal lebih luas...

Lebih luas untuk pedagang obat maksudnya .

Lalu.....
setiap pagi mondar mandir mobil berspreaker keras ber-halo halo menjelaskan film yang akan diputar nanti apa. Jam 3 sore diulangi lagi mobil berputar-putar lagi dengan menyebar kertas selebaran.

Flyers selebaran banyak dibuat dengan lukisan...wah, kualitas seni hebat...sayangnya tidak ada yang menyimpan itu..sekarang pasti mahal di tangan kolektor benda vintage.

Saya kapan hari berada di jalan Brawijaya Mojosari melihat mobil kuno..langsung terbersit pada mobil Bioskop jaya ini. Tapi bukan itu merknya. Saya sangat hapal merknya Opel Kapitan. Saya browsing di Google dan mendapatkan yang mirip mobil bioskop jaya adalah Kapitan tahun 1941.

Terusss...seperti apa main filmnya.

dokpri
dokpri
Kalau film biasa ya dua kali. Jam 19:00-21:30 kemudian pulang....diputar lagi jam 22:00-23:30

kalau ramai bisa 3 kali sesi pemutaran film

Saat masuk sudah penuh sesak. Jika membawa kendaraan motor atau sepeda harus parkir di pintu kiri. Tapi malesnya kalau pulang pasti lama, antriiiiiiiii

Lanjut ke loket. Penjualan karcis tanpa kuota seperti bioskop sekarang. Malah mirip angkutan pedesaan semakin banyak semakin bagus. Jadinya kursi berebut. Tempat belakang paling dicari karena penglihatan lebih jelas.

Bagian belakang kursinya terbuat dari rotan dengan sensasi Cimex lectularius alias kutu busuk alias tinggi yang aduhai. Separuhnya adalah bagian depan dengan kursi kayu biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun