Kembali ke tema Hari teater dunia 2020 dengan mengajak anak kita ke teater. Laki-laki yang di hari tuanya memilih menyepi di Gondang ini jauh hari sudah menekuni secara khusus teater untuk dunia anak.
Saat ini saja langka, apalagi jaman orde baru yang miskin budaya. Pada bagian mana terlihat kehebatan Hardjono WS?
Pada semua bagian!!!!
Mulai menjadi produser, menulis naskah, puisi, cerpen, dongeng, novel, esai menggubah lagu juga memainkan musik dilakukan oleh HArdjono WS.
Dari genetis memang keluarga Hardjono WS adalah keluarga terpandang dengan kecerdasan di atas rata-rata. Sigit Mulyono seorang sarjana di tahun 1980-an adalah adiknya yang menjadi Kepala Desa Jatidukuh Gondang. Gelar Sarjana yang masih langka sudah didapatkan adik seniman besar ini menandakan keluarga yang pandai.
Perancang kenamaan nasional Harry Darsono juga masih satu klan dengan Hardjono WS.
Tetapi,
Hardjono WS lebih memilih Jalan Sunyi. Mengamalkan ilmunya di Surabaya dengan berpindah-pindah dari teater Kelompok Kelinci, tester Panti Asuhan Don Bosco dan teater Ponakan.
teater anak ini dijalankan dengan menulis naskah sendiri maupun naskah asing yang sudah diIndonesiakan. Hasilnya berkali-kali teater asuhan Hardjono WS ini sukses menjadi juara tingkat nasional.
Kuncinya adalah Hardjono membebaskan anak-anak dalam berteater. Tidak ada paksaan. Membuat anak menjadi nyaman adalah hal utama. Karena dunia anak adalah bermain maka teater anak ini dikemas menjadi ajang permainan anak-anak. Ini yang membuat pemain teater asuhan Hardjono WS sangat alami dan mengalir seperti hidup.
Sebelum adanya gerakan-gerakan dolanan anak seperti saat ini, Hardjono sudah mengemas Teater dengan mempertunjukkan berbagai permainan anak dan semua itu dikemas dalam sebuah lakon. Kemasan ini hanya ada dalam haya Hardjono WS.
Seperti biasa semua kegiatannya dibukukan sehingga abadi. Untuk teater ini juga masih dalam kemasan anak-anak ditulis dalam "Yuk Bermain Teater".