Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Meniru Agar Kita Tidak Maju

3 Februari 2020   07:46 Diperbarui: 3 Februari 2020   07:51 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meniru apa dulu, ya.....
Nun jauh di seberang sana, Inggris banyak yang memandang negatif terhadap mereka. Saya memandang yang positif saja sesuai komitmen saya menulis tentang hal-hal positif.

Saat ini di pekan pertama februari di Inggris sedang mengadakan perayaan tematik pekan mendongeng.

Pekan Mendongeng Nasional berlangsung di klub-klub mendongeng, teater, museum, sekolah, rumah sakit, tempat nongkrong, dan rumah perawatan (di mana acara ini terus berkembang setiap tahun)

Di mana pun acara berlangsung, jaringan cerita akan dibuat terus menerus agar energi yang cukup besar antara nafas pendongeng dan telinga pendengar.

Pekan Mendongeng Nasional dirayakan oleh semua umur dengan menikmati cerita rakyat, dongeng, khayalan, hantu, naga, ular, dan badai di laut.

Seorang pendongeng yang baik akan menyulap rasa ingin tahu.

Setiap tahun dan difasilitasi oleh pemerintah. Karena mereka yakin dongeng merupakan investasi jangka panjang untuk generasi yang akan datang. Dengan dongeng anak menjadi terhibur tetapi bukan hanya itu.

Tentu saja bukan hiburan saja, secara fisik otak akan terlatih karena anak di usia emas menjadi berimajinasi. Otak kan juga merupakan jaringan tubuh seperti otot lain, jika dilatih maka akan semakin kuat. Dengan dongeng otak akan semakin kuat karena melatih anak berimajinasi.

Dengan otak yang kuat melalui dongeng secara langsung dari mulut diterima telinga, anak menjadi lebih percaya diri dan mempunyai keberanian berbicara. Kan, saat dongeng diceritakan sering kali sang anak interupsi ....mengapa kok gini...mengapa kok gini...ungkapan ketidakpuasan atau keingintahuan.

Bagus kan....

Lantas, dongeng juga selalu mengajarkan kebaikan yang jahat akan menanggung kesalahannya sedangkan yang baik akan menerima hasil yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun