Mohon tunggu...
Andra Gunawan
Andra Gunawan Mohon Tunggu... -

Jadikan kata sebagai senjata!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Novel Jejak Langkah (Pergerakan Sosial-Modern Pada Masa Kolonial)

2 Juli 2015   13:01 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian pemberontakan dan gerakan perlawanan yang terjadi di daerah-daerah lainnya di Hindia. Dalam tiga bulan koran pribumi telah terbit dengan di bantu Frischboten. ‘Medan’ sebagai koran pribumi kini telah terbit di jalan Naripan I, Bandung. Tempat ini selalu ramai dengan orang-orang yang mengeluhkan penindasan, perampasan hak milik, penganiayaan atas diri mereka oleh para pembesar dan Pejabat Guberman. Penerbitan koran pun semakin genjar dilakukan Minke. Namun ada hal yang masih menadi gulana hatinya, yaitu organisasi. 

Utusan Raden Tomo kemudian menemui Minke, dan membicarakan bentukan organisasi selanjutnya. Tomo dan teman-teman sekolahnya telah membentuk organisasi Budi Oetomo yang terdiri dari orang-orang jawa anggotanya, karena kita satu asal, satu nenek moyang, satu peradaban dan satu perasaan. Organisasi Budi Oetomo telah berhasil melakukan propagandanya. Beberapa komite Budi Oetomo telah lahir di Jawa Tengah dan jawa Timur.

Budi Oetomo lahir ditengah siswa-siswa sekolah Dokter STOVIA yang melahirkan priyayi-priyayi, yang hidup ditengah masyarakat dan mendambakan masyarakat terpelajar mendatang. Berbeda dengan Syarikat Priyayi yang  bentuk karena terilhami oleh dokter jawa, dan organisasi ini lahir dan mati ditengah priyayi. Serikat Priyayi dan Budi Utomo kedua organisasi ini masih berjalan, koran medan dan penerbitnya masih dikelola oleh Sandiman dan teman-temannya sedangkan Minke sendiri pada waktu itu ditangkap oleh polisi dan ditahan di Pulau yang tidak diketahui berada di Pulau luar Jawa.

Realita media dan jurnalis Indonesia pada era globalisasi

Gerakan sosial yang terbentuk dari organisasi dikisahkan dalam Jejak Langkah memperlihatkan kita tentang sejarah pergerakan organisasi pada zaman kolonialisme Belanda. Pram menggambarkan situasi dengan latarbelakang tanah Betawi dan memposisikan peran Minke sebagai sosok yang membawa perubahan dalam berorganisasi. Syarikat Priyayi dalam kisah ini menciptakan perlawanan dengan penerbitan media yang bernama Medan Priyayi. Media ini menjadi wadah bagi kaum pribumi untuk melawan melalui media jurnalis.

Jejak Langkah mendeskripsikan bahwa media pada saat itu dapat menjadi alat perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Jurnalis memperjuangkan hak-hak kaum pribumi melalui media Medan Priyayi. Namun jika kita telaah kini, peran media lebih banyak di isi kepentingan para penguasa. Media lebih banyak dimiliki oleh segelintir penguasa. Jejak Langkah merupakan sebuah bentuk kritis terhadap media di Indonesia pada era globalisasi.

Media jurnalistik di Indonesia saat ini berbeda dengan media-media yang diceritakan dalam novel Jejak Langkah karya Pramoedya ini. Media merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang mampu menyediakan kebutuhan akan informasi yang cepat atas peristiwa apa yang sedang terjadi. Media juga menjadi elemen penting dalam sebuah negara demokrasi. Peranan media diperuntukan untuk melakukan transfer informasi secara timbal balik atau komunikasi dua arah.

Tetapi, melihat kenyataan yang terjadi saat ini, media massa telah dijadikan sebagai sarana monopoli bagi individu yang sedang berkuasa, sehingga hal tersebut akan mengakibatkan masyarakat menjadi kebingungan dalam hal penerimaan informasi. Maka dari itu, kebenaran atas informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pun juga akan berkurang kapasitasnya. Pada akhirnya, pencitraan yang ada tidak lagi bebicara tentang benar dan salah, atau pun layak dan tidak layak, sehingga segala macam bentuk analisis atau pun interpretasi bisa saja benar dan bahkan bisa saja salah. Selain itu, hal ini juga dapat menyesatkan opini publik dalam menilai suatu peristiwa yang telah terjadi dan juga sedang berlangsung disaat yang bersamaan. Hal tersebut dapat dilihat dari peranan dan nilai media di Indonesia yang mengalami pergeseran.

Media Indonesia saat ini telah di pegang dan dikendalikan oleh beberapa orang yang memiliki kepentingan politik di dalamnya. Media di Indonesia sekarang sudah mulai kehilangan netralitasnya. Sebagai contoh dapat dilihat media saat ini banyak diisi oleh kepentingan-kepentingan dari calon presiden sebagai salah satu media kempanye. Banyak media membandingkan kedua kandidat calon Presiden dalam pemilu 2014 ini.

Masing-masing media memiliki peran tersendiri dan cenderung membela salah satu pihak dari calon tersebut. Bisa kita lihat Metro TV lebih memihak dan mencitrakan sosok Jokowi dan Jusuf Kalla, sedangkan TV One, ANTV, MNC TV lebih memihak Prabowo dan Hatta Radjasa. Hal tersebut dipengaruhi oleh orang-orang atau pemilik media tersebut memihak salah satu calon presiden, sehingga mereka akan menggunakan berbagai cara untuk membuat pencitraan di dalamnya.

Novel ketiga tetralogi Pramudya Ananta Toer dengan judul Jejak Langkah ini mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda Pribumi yang bernama Minke. Minke disekolahkan oleh Pemerintah Jenderal Hindia-Belanda, Gubermen untuk melanjutkan sekolahnya di kedokteran di Batavia. Minke masuk ke kelas eleve, dan dia harus mematuhi peraturan tata tertib STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, sekolah pendidikan dokter untuk pribumi). Salah satu peraturan yang harus di patuhi adalah sebagai orang Jawa, dia harus berpakaian Jawa, seperti memakai destar, baju tutup, kain batik dan cakar ayam (tidak boleh beralas kaki).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun