Mohon tunggu...
Andra PutraPertama
Andra PutraPertama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diajak hayu ga diajak nyusul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Buku Bermutu di Indonesia

23 September 2021   18:05 Diperbarui: 23 September 2021   18:07 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih pentingnya buku bermutu dizaman sekarang? Sebenarnya buku bermutu tidak hanya penting, tapi wajib dan harus ada di berbagai negara. Di Indonesia sendiri ada sebuah lembaga yang mengurus mutu buku, mempromosikan dan menyeleksi buku-buku nasional maupun fiksi dan nonfiksi setiap tahun nya. Lembaga tersebut adalah Komite Buku Nasional (KBN) yang bergerak langsung dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Di Indonesia banyak penulis yang menulis buku, namun tidak semua buku menjamin buku tersebut bermutu dan berstandar. 

Sebelum lebih jauh pada tau ga sih pengertian buku yang bermutu dan standar di Indonesia itu seperti apa? Menurut undang undang nomer 3 tahun 2017 Buku Bermutu adalah Buku yang memenuhi standar mutu yang mencakup isi, penyajian, desain, dan grafika. 

Ada 10 pelaku perbukuan yang terlibat didalamnya: Penulis, Penerjemah, Penyadur, Editor, Ilustrator, Desainer, Penerbit, Pencetak, Toko Buku, Pengembang Buku Elektronik. Standar merupakan acuan minimal yang harus dipenuhi sebagai syarat buku bermutu. 

Standar perbukuan mencakup Standar Buku, standar penulisan, standar penerjemahan dan penyaduran, standar penerbitan: penyuntingan, pengilustrasian, dan pendesainan; standar produksi: pencetakan dan pengembangan buku elektronik.

Kriteria buku bermutu mencangkup kelayakan materi, kelayakan pengemasan, kelayakan penyampaian, dan kelayakan grafikan. Akan saya jelaskan maksud dari ke 4 kriteria mulai dari kelayakan materi, buku harus memenuhi syarat kelayakan materi atau kelayakan isi. Isi buku yang baik sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. 

Kompetensi Inti disusun oleh penulis. Disamping itu, penulis juga perlu memperhatikan kompetensi dasar mata pelajar, demi menciptakan keselarasan dengan cabang ilmu yang akan ditulis. Kelayakan pengemasan, kelayakan materi saja tidak cukup. Seorang penulis juga perlu melakukan pengecekan kelayakan penyajian. 

Tanpa penyajian yang rapi dan pas, dapat mempengaruhi estetika dan minat pembaca untuk membaca buku. Kelayakan penyampaian, kelayakan penyampaian itu sangat penting, penggunaan Bahasa yang menentukan buku itu membosankan atau menyenangkan. Seringkali penggunaan bahasa yang tidak pas karena terjadi ketidaksesuaian demografi dengan usia pembaca. 

Jadi jangan salah ya untuk menggunakan Bahasa yang baik dan benar sesuai usia. Dan yang terakhir adalah kelayakan grafikan, buat penulis yang menerbitkan buku anak sangat penting menguasai grafik, terlebih anak anak sangat senang dengan hal yang baru. Untuk itu kelayakan grafikan sangat penting untuk menarik minat baca anak.

Jadi apa yang terjadi jika masyarakat membaca buku yang bermutu? Masyarakat akan mendapatkan kualitas informasi maupun pendidikan yang berkualitas, selain itu membaca buku yang bermutu meningkatkan daya literasi, kalian tau kan kalau negara kita itu termasuk negara yang daya literasi nya sangat kurang. Yang membuat daya literasi masyarakat kurang ada beberapa faktor salah satunya ya kurangnya buku bermutu. Seperti yang saya bilang buku bermutu berdampak besar pada daya literasi masyarakat. 

Karena didalam buku bermutu itu terdapat kriteria-kriteria yang sudah saya jelaskan diatas yang membuat para pembaca senang dan tertarik akan membaca buku. Jadi sangat penting kan buku bermutu itu, jika buku bermutu banyak dipasarkan dan dibaca oleh masyarakat Indonesia akan sangat keliatan dampak nya bagi negara kita.

Sebagai penulis sangat penting bagi kita untuk menerbitkan buku yang bermutu untuk negara, selain bermutu penulis juga bagaimana harus bisa menciptakan buku yang murah dan merata. 

Menurut undang-undang momer 3 tahun 2017 bahwa untuk menjamin tersedianya buku bermutu, murah, dan merata, diperlukan tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pengaturan sistem perbukuan secara sistematis, menyeluruh, dan terpadu. 

Untuk menciptakan pelaku perbukuan yang berkualitas dan bermutu, pemerintah sudah memfasilitasi perguruan-perguruan tinggi yang berfokus kepada perbukuan. Seperti contohnya Politeknik Negeri Media Kreatif, di politeknik tersebut ada sebuah program studi yang berfokus terhadap perbukuan yaitu program studi penerbitan.

Dan pembinaan bagi pelaku pembukuan sangat penting agar banyak terciptanya buku-buku yang bermutu di negara Indonesia. Jadi jika pemerintah mengabaikan pembinaan pelaku pembukuan akan sangat berbahaya bagi bangsa kita. Kita juga sebagai akan bangsa juga harus mau belajar dan dibina agar menjadi calon palaku pembukuan yang hebat dan banyak menciptakan buku bermutu untuk bangsa Indonesia dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun