Mohon tunggu...
andra nuryadi
andra nuryadi Mohon Tunggu... Konsultan - bekerja 20 tahun lebih di media, memiliki laboratorium kreativitas konten

Creative Addiction; Media Practitioner; Journalist

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Alcaraz Dua Kali Kubur Mimpi Djokovic

15 Juli 2024   15:28 Diperbarui: 16 Juli 2024   06:27 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. AFP/ADRIAN DENNIS via Kompas.id

Servis terakhir Carlos Alcaraz itu sebenarnya bukan yang terbaik. Bahkan kecepatannya hanya 104 mil per jam. Namun ia sudah menang segalanya. Deposit kemenangan 2 set, pertama dan kedua. Bahkan tinggal satu skor saja ia akan membawa pulang Piala Wimbledon 2024.

Di seberang Novak Djokovic tampak frustasi. Meski wajah muram itu bisa ia sembunyikan. Ditambah faktor fisik yaitu dengkulnya yang belum pulih benar pasca operasi usai grand slam Roland Garros sebulan sebelumnya.

Namun servis Alcaraz yang unggulan 3 itu lah yang menamatkan upaya Djokovic meraih gelar Wimbledon ke 8 kalinya. Pengembalian bola pelan namun menyangkut di kepala net.

Final tunggal pria Wimbledon yang diwarnai tie break amat ketat di set ketiga itu kembali dimenangi Alcaraz. Gelar juara kedua berturut sejak 2023, dengan pengulangan persis yakni melawan unggulan 2, Djokovic.

Kontan pria 21 tahun itu menorehkan sejarah pula. Yakni dua gelar konsekutif di Wimbledon mengalahkan senior yang juga idolanya, Rafael Nadal. Nadal juga dua kali jawara lapangan rumput, tetapi tidak dengan cara berturut.

Perjalanan si anak ajaib di Wimbledon 2024 ini tidak selancar Djokovic. Dari empat babak sejak putaran ketiga, Djokovic yang 37 tahun dua kali menang 3 set langsung, sekali 4 set. Malah dapat "bonus" menang walkover atas Alex de Minaur, petenis Australia yang mundur akibat cidera panggul.

Sedang Alcaraz harus habis-habisan bermain lebih dari 3 set. Di babak ketiga bahkan nyaris lewat akibat perlawanan Frances Tiafoe (Amerika). Sampai menuntaskan 5 set.

Berikutnya mesti dilalui dengan 4 set. Itupun dapat perlawanan ketat oleh Ugo Humbert (Prancis). Bila dicermati permainan Alcaraz sepanjang turnamen begitu jauh berbeda dengan saat tampil di final.

Di ujung turnamen mendadak segala kemampuannya keluar. Performanya berbalik 180 derajat. Bukan hanya kekuatan pukulan servisnya yang tembus sampai 134 mil per jam. Drop shot baik forehand maupun back hand-nya berulangkali mematikan langkah pria Serbia itu. Bermain dengan trik pendek mengantisipasi bola-bola cepat membuat sang lawan frustasi. Serba sulit ditebak arahnya.

Sementara pria dua anak itu berulang pula mencoba mengeluarkan semua teknik terbaiknya gampang betul dikembalikan Alcaraz. Dengan selisih usia 16 tahun, Alcaraz memiliki pergerakan yang lebih cepat dan lincah. Hingga Annabel Croft, petenis yang kini jadi presenter tenis di BBC bilang, "Ia benar-benar 'on fire'."

Semangat menyala itu pula yang bikin Djokovic kelabakan. Terutama ketika mengembalikan bola. Babak-babak pertama benar-benar menjengkelkan baginya. "Saya mencoba menekannya untuk menyelamatkan match point. Tapi hal itu sungguh tidak terjadi," ujar Djokovic.

Kehilangan dua set itulah yang membuyarkan impian Djokovic untuk mengejar gelar yang pernah ditorehkan Roger Federer. Padahal tinggal sekali lagi menang sejajar sudah dengan sang pensiunan itu.

"Ia benar-benar bermain sangat baik hari ini," tandas Djokovic. Bahkan tak segan memberi komentar teknik bermain tenis Alcaraz yang lengkap.

Kemenangan atas Djokovic sekaligus membayar impas rivalitas keduanya. Sejak 2022, Djokovic menang di 3 perjumpaan (Roland Garros 2023, ATP Masters 1000 2023, Nitto ATP Finals 2023). Kini Alcaraz menyamakannya (2 kali Wimbledon 2023 dan 2024, serta ATP Masters 1000 2022).

Dan final tunggal putra Wimbledon 2024 itu layak dijuluki sportainment. Menghibur berkat aksi-aksi satu wakil generasi milenial dan satu duta generasi Z. Tom Cruise yang duduk dua baris di atas Putri Wales alias Kate Middleton sampai takjub. Begitu juga dengan Benedict Cumberbatch si Doctor Strange yang mesra dengan istrinya, Sophie Hunter. Bahkan Luka Modric seperti terbengong saat servis pamungkas Alcaraz gagal dikembalikan Djokovic. Ia sepertinya membela si anak Sponyol.

Saat Alcaraz menghampiri keluarga dan timnya di tribun, Djokovic yang duduk sendiri tengah merenungi nasibnya. Terutama soal cidera lutut itu. "Jelas ada sedikit kekecewaan saat ini, 10 menit setelah pertandingan berakhir," akunya.

Mungkin masih ada jalan di usianya yang sudah jauh dari rata-rata pemain muda. Dan kini bermunculan petenis usia awal 20 tahunan. Selain Alcaraz ada Jannik Sinner, 22 tahun dari Italia. Juga Lorenzo Musseti, 22 tahun. Denmark melahirkan Holger Vitus Rune, 22 tahun. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun