Kini yang dungu didamba, jejaknya disapu.
Lalu bergandeng tangan menjalin persekutuan baru.
Para penjilat datang merunduk-runduk seperti kacung.
Mereka mau berbuat apa saja sekalipun dicucuk hidung.
Daripada hidup terus buntung dan terluntang-lantung.
Siapa tahu suatu saat bisa kecipratan untung.
Para penjilat datang memainkan peran oportunis.
Hilang nalar tak soal, buang jauh status idealis.
Sebab idealisme memang tak selamanya manis.
Apalagi jika ada janji satu kursi komisaris.
Para penjilat datang karena korupsinya dihembus.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!