Mohon tunggu...
andra nuryadi
andra nuryadi Mohon Tunggu... Konsultan - bekerja 20 tahun lebih di media, memiliki laboratorium kreativitas konten

Creative Addiction; Media Practitioner; Journalist

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Para Penjilat

26 Januari 2024   17:59 Diperbarui: 26 Januari 2024   18:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini yang dungu didamba, jejaknya disapu.

Lalu bergandeng tangan menjalin persekutuan baru.

Para penjilat datang merunduk-runduk seperti kacung.

Mereka mau berbuat apa saja sekalipun dicucuk hidung.

Daripada hidup terus buntung dan terluntang-lantung.

Siapa tahu suatu saat bisa kecipratan untung.

Para penjilat datang memainkan peran oportunis.

Hilang nalar tak soal, buang jauh status idealis.

Sebab idealisme memang tak selamanya manis.

Apalagi jika ada janji satu kursi komisaris.

Para penjilat datang karena korupsinya dihembus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun