[caption caption="Ilustrasi: Hancurkan Saja Kebencian - by; kompasiana.com"][/caption]
Hmm, benar sih, Allah Azza wa Jalla dalam Al-Qur'an telah menggaris bawahi, jika: Jangan menjadikan orang kafir sebagai pemimpin... dst, dst.
Tapi, tidakkah diri menyadari, bahwasannya Al-Qur'an itu "The Book of Sign"?
Yang artinya, tidak saja segala yang tersurat kudu dipahami dipelajari dipraktekkan, tetapi juga yang tersirat.
Hmm, ada ujar-ujar sedari dahulu yang dituturkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya dalam keluarga Islam. Eeh, gak tahu deh, dengan generasi sekarang.
Maaf yak^^, bukan maksud mendiskriminasikan, tapi demi teman seagama biar ngarti.
Logikanya; Bagaimana kita bisa saling mengerti bila tidak "buka-bukaan", alias berterus terang?
Dan, maaf lagi... Berbicara tentang agama sama saja mempelajari biologi (kata guru ane) alias buka-bukaan, telanjang. Jadi, jangan sensi, yo^^.
Ujar-ujar itu; "Makanlah di rumah orang Yahudi, tapi jangan makan di rumah Kristiani. Tidurlah di rumah Kristiani, tapi jangan tidur di rumah Yahudi."
Lhoo, kok bisa begitu? Kenapa? Bisa menyimpulkannya? **Sombong-mode-on-biar-masuk-neraka.
Ini analisanya;
1. Yahudi tidak memakan apa yang tidak kamu (Islam) makan. Sementara Kristiani, memakan apa yang tidak kamu (Islam) makan.
2. Yahudi akan membunuh/menikammu (Islam) dari belakang. Sedang Kristiani tidak akan menikam/membunuhmu (Islam) kala terlelap.
Mungkin, ujar-ujar itu "bertutur" secara garis besar.
Kenapa?
Ane sendiri justru lebih banyak teman non-Islam, tapi asik-asik aja tuh. Datang ke rumah mereka (undangan pernikahan, dsb) justru "dihormati".
"Jo, kamu jangan makan yang ini, ini ada babinya."
"Jo, jangan minum yang ini, ini ada alkoholnya."
dll, dst, dsb.
Kalau dipikir-pikir, ujar-ujar tadi kok agak melenceng, yak? Jangan bilang; "Ahh, itukan bukan firman Tuhan! Ahh, itu gak ada dalam Al-Qur'an!
Balik lagi soal kafir^^.
Tidakkah kita (Islam) tahu, jika Al-Qur'an mengandung unsur 3 hal dalam hitungan waktu/masa?
Kitab Suci yang merupakan salah satu Mukjizat Nabi Muhammad SAW tersebut mengandung unsur; "Masa lalu, Masa sekarang, dan Masa akan datang."
Hingga kini, 70-80% apa-apa yang terkandung di dalam Al-Qur'an telah terbukti kebenarannya. Mulai dari peristiwa Big Bang, siklus air, perubahan cuaca, hingga ke hal tersulit yakni awal terbentuknya janin di dalam kandungan setelah pembuahan sperma pada sel telur dalam rahim wanita. Semua itu tidak diketahui manusia sebelum masa-masa 100-200 tahun yang lalu. Sementara Al-Qur'an telah menceritakannya/mengabarkannya dengan lugas semenjak 1400 tahun yang lalu.
Sisa 30-20% lainnya, mungkin karena teknologi dan ilmu pengetahuan kita (manusia) belumlah sempurna untuk membuktikannya.
Lihat gak, 'Benang Merahnya'?
Mungkin saja, bagi kita makna "kafir" (dari masa lalu, masa sekarang, hingga masa yang akan datang) itu sendiri terlalu dangkal. Terlalu rendah, pendek. Hanya memaknai pada apa yang tersurat di dalam Al-Qur'an saja, tetapi tak hendak menelaah lebih jauh pada yang tersirat di dalam Kitab Suci tersebut.
Masih kurang?
Baiklah...^^ lalu, bagaimana dengan ini; Hijrah pertama umat Isam ke Ethiopia/Habasyah yang kala itu dipimpin oleh Raja Najasyi yang beragama Kristen.
Nah lhoo... bukankah itu pemimpin "kafir'? Kok bisa-bisanya Nabi Muhammad menganjurkan pengikutnya "meminta" perlindungan kepada raja orang kafir itu?
Apa artinya itu?
Artinya... (sekali lagi) makna "kafir" bagi kita (yang mengaku Islam) mungkin masih dangkal. Jangan kata akan sama satu makna dengan yang disebutkan Allah, dengan apa yang dipikirkan Rasulullah saja rasa-rasanya belumlah sampai.
Akhirul kalam, selamat menyambut hangatnya mentari Senin ini^^.
Ingat kawans^^, percaya pada seseorang itu maksimal hanya 99% sisakan 1 % untuk waspada (bukan mencurigai yak, ntar suudzon pulak) sedang percaya 100% itu hanya hak Tuhan.
Â
Peace Be Upon to All of You^^.
---o0o---
TULISAN INI MERUPAKAN "CATATAN HARIAN" PENULIS^^. TIDAK UNTUK MENDISKRIMINASIKAN AGAMA DAN KAUM MANA PUN.
Ando Ajo, Depok 18 April 2016.
Terima Kasih Admin Kompasiana^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H