Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidurlah Nak Tidurlah Sayang

15 April 2016   13:23 Diperbarui: 15 April 2016   17:04 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jangan menangis jangan kausedih. Cukupkan sudah hati yang perih. Sebab banyak kepala-kepala yang tiada risih, meski ratapmu pilu mendidih. Seperti Buto Ijo yang tak kenal kasih, ke mana melangkah kaki menindih. Kau aku dan kita yang masih, akan menyingkir dalam derap mereka yang gigih. Tersisih.

Doaku sama dengan doa mereka. Jadilah manusia berhati dewa mulia. Jangan menunggu uluran tangan lakukan apa yang kaubisa. Tiada kuumpikan kaumenjadi pemimpin dunia, cukuplah sudah bila kaumenjadi insan berharga. Tanpa paksaan tanpa dusta. Sedikit terangkat, marwah keluarga.

 

Tidurlah Nak, tidurlah Sayang. Petang 'kan hilang malam pun menjelang. Mungkin hari ini Ayahmu tak akan pulang. Berdoalah esok nasi sepinggan akan terhidang.

 

Tak lelo… lelo-lelo ledhung

Cup menengo Anakku cah bagus…

 

-----o0o-----

Sumber syair: Lirik lagu pengantar tidur Masyarakat Jawa - Tak Lelo Lelo Ledhung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun