Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara yang Menggetarkan Surga

12 Februari 2016   16:16 Diperbarui: 12 Februari 2016   16:30 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Untuk mengumpulkan orang-orang dengan segera. Kita butuh sesuatu di sini,” lanjut Hamzah. “Bel, mungkin.”

“Bel sudah digunakan oleh umat Nasrani,” sahut Zaid.

“Mungkin terompet dari tanduk seperti yang digunakan umat Yahudi,” usul beberapa orang.

“Atau juga drum, mungkin?” usul yang lain pula.

“Tidak-tidak-tidak,” sanggah Hamzah. “Kita butuh sesuatu yang lebih baik dari itu.”

“Bagaimana jika hanya dengan suara saja?” usul Zaid. “Yaa, mengikut pandangan Umar bin Al-Kattab.”

“Apakah Rasul menyetujuinya?”

Hamzah berpaling kepada Muhammad sang keponakan. Muhammad sangat senang dengan usulan tersebut, ia menyetujuinya dan menunjuk Bilal lah orang yang tepat untuk itu.

Bilal tercengang, “Ke—kenapa harus saya?”

Hamzah terkekeh, menyentuh pundak Bilal. “Kau, Bilal… punya suara yang sangat indah dibanding kami semua.”

Bilal bukannya mempertanyakan kenapa harus dirinya, sementara dalam pandangan Bilal masih banyak ornag-orang yang layak dan terhormat untuk itu. Bilal tidak ingin takabur, namun Baginda Rasul dan semua orang tersenyum kepadanya yang membuat luluh hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun