Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Descendant

2 Februari 2016   17:32 Diperbarui: 3 Februari 2016   04:03 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Kau butuh bantuan, Nona Lautan?”

Satu suara mengagetkan Dayinta Bombang, begitu ia menoleh ke kanan, keterkejutannya semakin membesar.

Seorang pria berdiri di atas permukaan laut hanya terpaut dua kali jangkauan tangan di samping Dayinta Bombang. Bagaimana mungkin? Jerit hati gadis tersebut. Bagaimana mungkin pria itu bisa berdiri di atas air layaknya permukaan laut adalah sesuatu keras?

“Kau… ba-bagaimana bisa tahu—“

“Sudahlah,” senyum pria itu begitu manis dengan kehadiran dua lesung pipit di pipinya. “Aku hanya menawarkan uluran tangan. Kau butuh bantuan, Nona Lautan?”

“Kau, siapa?”

“Hmm, aku… Nuu Waar. Yaa, kau boleh saja memanggilku; Kweiya. Kalau kau tahu apa yang kumaksud,” pria itu mengedipkan sebelah matanya.

Dayinta Bombang terperangah. Dari Ina Wandiu Diu, ia pernha diperkenalkan dengan nama itu. Ya, sesuatu yang sama seperti dirinya. Satu senyum penuh arti mengembang di sudut bibirnya.

 

---bersambung---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun