“Nak… tiada yang sempurna di dunia ini. Kesempurnaan hanyalah kata yang akan menghantarkanmu ke liang terdalam bernama penderitaan.”
“Nak, pandai-pandailah membawa diri. Jika titian lapuk, jangan kau paksakan untuk menyeberang. Tinggi langit jangan kau kira, dalamnya lautan jangan kau ukur. Jangan tergiur indahnya bunga, jangan pula meludah bila mata bertatap keburukan.”
Mak… kini aku di sini, di kota ini, coba merenungi ucapan lamamu… instropeksi. Adakah kemegahan dunia telah meracuni? Hati ini? Pikiran ini?
Mak, semoga kebahagiaan senantiasa mengusikmu… selamanya.
TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.
Ando Ajo, Jakarta 16 Desember 2015.
Terima Kasih Admin Kompasiana^^