Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagai Mengajar Keledai Dungu

22 September 2014   20:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagai Mengajar Keledai Dungu

Tidak hormat, Pak?!

Hssh… sebentar! Istirahat sebentar!

Tenangkan diri batang sebentar!

Kau tidak tahu…

Perasaan ini! Degupan jantung ini! Desiran darah ini!

Aku memang tidak pernah bertemu beliau!

Tidak pernah bersalaman dengan beliau!

Tidak juga tahu di mana makam beliau!

Betul… betul itu!

Yang di hadapan ini cuman patungnya!

Tapi itu cukup bagiku! Cukup untuk mengenang semua peristiwa!

Kau tidak tahu!

14113678251489660154
14113678251489660154

Jenderal… turunkan tanganmu!

Apa yang kau hormati siang malam itu?!

Siapa yang kau hormati Jenderal?! Siapa?!

Apa mereka itu?!

Apa karena mereka menggunakan roda empat?!

Baah…

Sedangkan kau diusung tandu! Dalam sakitmu! Terus saja bergerilya!

Mereka meluncur mulus! Berdingin dingin dalam ruang!

Kau berpanas panas… pengap sesak dalam kejaran!

Turunkan tanganmu Jenderal!

Turunkan…

Tidak semua dari mereka pantas untuk kau hormati, Jenderal…

Turunkan tanganmu Jenderal!!

Turunkan…

14113679121043143085
14113679121043143085

Pak! Maaf…

Benar! Aku… kami… mereka…

Keledai yang dungu!

----------------------------------------------------------------------------

Maafkan kami Jenderal... pejuang, kalian... para pahlawan, maafkan kami!

yang tak becus menjaga negeri, maafkan...

------------------------------------------------------------------

Ando Ajo, Jakarta 22 September 2014

Sumber ilustrasi1. Ilustrasi 2. Ilustrasi 3.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

-------------------------------------------------------------------------

Terima Kasih juga pada 'Jenderal Naga Bonar' yang selalu mengingatkan, meski... anak-cucu acuh tak acuh!

berpura-pura lupa, hingga benar-benar lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun