Mohon tunggu...
Andi Zulfikar
Andi Zulfikar Mohon Tunggu... Freelancer - wirausahawan yang sedang usaha bangkit

Nama saya: Andi Zulfikar. peminat sejarah, politik, dan sosial-budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketuhanan dalam Pandangan Soekarno dan Natsir

19 Maret 2024   09:56 Diperbarui: 19 Maret 2024   10:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu) melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. 34:17)

Tentu saja, Soekarno tidak ingin negara dan bangsa yang dibangunnya ini akan bernasib sama dengan kaum Nabi Hud dan masyarakat Saba'. Natsir percaya, Soekarno tetaplah seorang muslim yang baik, namun khilaf. Mungkin Soekarno terlewat membaca Qur'an Surat Ar-Rum (30) : 9

Dan tidaklah mereka berpergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan.

Dalam konteks ini, penting untuk mencatat bahwa debat ini tidak hanya berkaitan dengan pandangan politik, tetapi juga menyoroti peran agama dalam memandu nilai-nilai dan kepercayaan dalam sebuah negara. Meskipun pandangan Soekarno dan Natsir memiliki perbedaan yang signifikan, keduanya berusaha membangun dasar yang kuat bagi identitas dan kesatuan bangsa Indonesia melalui Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun