Sejajar dengan patung sang Gubernur Jenderal terlihat gedung dengan jendela perpaduan biru kuning, patung singa dan simbol kerajaan. Gedung ini dulunya adalah balai sidang dan juga digunakan sebagai penjara. Namun bagi mereka yang mendapat ganjaran hukum gantung selanjutnya dieksekusi di depan gedung. Lokasi eksekusi ditandai dengan bundaran paving berwarna merah yang posisinya pas disamping patung Jan Pieterszoon. Gedung mahkamah ini sekarang berfungsi sebagai museum kota Hoorn.Â
Di sekitaran squareterlihat tiga mobil touryang parker. Mobil ini bentuknya seperti mobil golf tapi lebih panjang dengan kapasitas sekitar 10 orang. Mobil tourini digunakan para turis mengelilingi kota Hoorn dengan guide yang sekaligus supir yang menjelaskan sejarah dan cerita yang dimiliki Hoorn. Untuk menikmati layanan wisata keliling Horn dengan mobil golf ini dikenakan 6 eur per kepala.
Di setiap sudut kota di Belanda pasti selalu ada caf dan restoran yang menawarkan koffie en gebak alias kopi dan kue/biskuit. Sebagai kota tua, maka cafdan restauran di Hoorn umumnya berada di gedung yang berarsitektur eksentrik dan mengandung nilai sejarah.  Kami pun memasuki sebuah caf yang di salah satu bangunan di sekitar square.
Bangunan yang kami masuki terlihat sangat mencolok dengan jendela berwarna merah dan patung kuda merah bertanduk yang merupakan simbol kota Hoorn. Gedung ini dulunya berfungsi sebagai pusat kegiatan bisnis, hukum dan pemerintahan. Pantas saja caf ini terlihat sangat ramai karena memang posisinya yang sangat strategis dan salah satu bangunan legenda di Hoorn.Â
Akhirnya secangkir lattmampu menghangatkan badan saya setelah menikmati kepingan  legenda di kota Hoorn. Sebuah kota yang merajut sejarah keemasan, kisah kelam dan cerita petualang menjadi satu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H