Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tanaman Bunga, Dini Hari, dan Kamu

19 Juli 2018   05:00 Diperbarui: 18 September 2018   20:30 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dokumen pribadi/andiwi

Saya melanjutkan, "Kalau yang ini namanya apa?" Saya menunjuk tanaman lain di sampingnya.

"Oh, um, yang ini? Ini namanya tanaman, oh, um, apa ya? Namanya susah sekali saya lafalkan. Ada tus-tus-nya begitu. Pokoknya saya lupa. Tapi setahu saya, tanaman ini bagus buat dekorasi rumah."

"Terus tanaman itu ada makna mitos atau filosofinya begitu enggak?"

"Oh," ujar Kakek, terlalu banyak menggunakan kata oh, "Ada. Konon siapa pun yang memiliki tanaman 'tus' ini, kelak akan dilancarkan rejekinya. Dimudahkan segala urusannya dan banyak lagi."

"Masa?" tanya saya tidak percaya. Masa, pikir saya, pura-pura percaya.

"Iya," ujar Kakek itu meyakinkan. "Kamu sudah menikah?"

"Saya sudah punya anak," kata saya berbohong.

"Nah, bagi yang punya anak, nantinya tanaman ini akan membawa lebih banyak keberuntungan pada anak pemiliknya.  Anak itu akan jadi soleh dan sholehah."

"Masa?" kata saya lagi. "Berarti tanaman ini juga bisa memudahkan jalan pemiliknya masuk ke surga dong, Kek?"

"Oh," Kakek itu menyahut. "Kalo itu mah urusan tuhan sama kamu. Tanaman ini jangan dibawa-bawa."  

"Begitu ya, Kek?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun