Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | "Hitting Mices"

29 Desember 2017   06:03 Diperbarui: 30 Desember 2017   00:53 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Instagram @dovneon

Kujawab, "Aku tidak apa-apa."

"Baiklah," katanya.

Kalani kembali memasukkan uang koim ke dalam lubang mesin. Kali ini lebih banyak dari pada sebelumnya.

Raut muka Kalani kini berubah amat serius. Aku tak pernah melihat dia seserius itu. Kalani memegang palu karet di tangan kanannya kurasa dengan kekuatan begitu penuh. Dia menanti dengan khimad seekor kepala menyembul dari balik lubang. Dan.... Ketika seekor kepala tikus tanah menyebul penuh ketakutan, Kalani memukulnya dengan amat kuat, begitu kuat, bahkan kurasa lebih kuat dari pada pukulanku sebelumnya.

Poin kami pun bertambah sangat banyak. Kupon kami keluar tergulung-gulung.

Kalani kembali berteriak sambil mengayunkan pukulannya, "Aku juga sangat membenci orang di sampingku. Sangat membencinya seperti seharusnya pepatah membenci tupai yang jatuh dari atas pohon."

Brak!

Tak mau kalah, aku pun membalas, "Bahkan kebencianku tak tertangguhkan!"

Brak!

"Seharusnya dia tak diciptakan di dunia ini."

Brak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun