Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menemani Tuan di Beranda

25 September 2017   06:41 Diperbarui: 25 September 2017   06:52 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

"Yah, seharusnya, aku menyadarinya. Mengapa aku kurang mendengarkan pendapat mereka dengan cermat dan malah semakin membesarkan ambisi binatangku. Hingga sekarang sumpah itu betul-betul terjadi. Aku tidak bahagia. Aku tidak akan bahagia."

Tuan, jangan sedih. Tuan, jangan sedih  Minta maaflah pada mereka. Sekalipun itu mustahil dilakukan karena mereka sudah tak ada. Pergi ke tanah murni. Tapi, Tuan, setidaknya penuhilah rasa bersalah itu. Bukan karena sudah merasa terprovokasi oleh yang berlebihan dan mengabaikan kesederhanannya. Akan tetapi sebagai manusia, Tuan, tidak pernah bisa hidup dari terus-menerus dihantui rasa bersalah. ***

Ajibarang, 25 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun