Aku menangis sambil memandang pintu itu. Sambil meyakinkan diriku sendiri alasanku menangis bukanlah karena perpisahan kita. Melainkan karena suara fals dari Vina Panduwinata yang berada di balik pintu itulah yang membuatku menangis.
Samar-samar di kepalaku membayangkan seseorang keluar dari tempat persembunyiannya. Lalu dengan perasaan lega dan damai dan nada yang tepat dia berkata padaku, "Jangan khawatir. Karena hanya aku yang bisa membuatmu bahagia."
Atas, 24 Juli 2017.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!