[caption caption="viva.co.id"][/caption]
Yang Diinginkan Sembuh Kapada yang Sakit
di rumah sakit.Â
menunggui yang sakit.Â
jubah suster cantikÂ
tak pernah bisa menggantikanÂ
pikiran-pikiranmu dengan remeh-temeh muasal kitaÂ
dilahirkan hanya untuk tahuÂ
ketidaktahuan bagaimanaÂ
sebaiknyaÂ
kesedihan itu dibunyikan.
Seperti derap langkah sepatu?
suster itu.
Tak adaÂ
orang yang ingin membikin sajakÂ
dari suara gesekanÂ
antara rentetan mata runcing
jarum suntik dan senyum di balik kain
masker yang dikulum.
di samping ranjangÂ
orang-orang bersandarÂ
pada harapan kelewat matang
seperti bubur, yang menunggu
diamalkan waktu kepada tisu
waktu itu: kamu memilh menangisÂ
sebelum akhirnya kembali lagiÂ
sibuk mengisi teka-teki
dengan barangkali-barangkali...
dua anak kecil. berlarianÂ
tertawa, bertahanÂ
dari kepungan-kepungan sunyiÂ
sebelum langit mampuÂ
dinamai: hari esokÂ
yang biru seperti sendok pispot
riuh jantungmu..
menunggui yang sakitÂ
meringkuk di kolong ranjangÂ
terantuk-antukÂ
membaca buku harianÂ
hidupmu, yang  kata pengantarnyaÂ
tak pernah berani kamu tuliskan
untuk kamu bisikkan
ke tulang rawan telingamu
yang rapuh dan melengkung
seperti nasib manusia,
sirkuit yang tak memiliki garis finish
kamu yang eskapisÂ
menyaksikan pertarungan di hari rawan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H