Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Sejati

11 Februari 2017   16:09 Diperbarui: 11 Februari 2017   16:35 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menolak Malam

Tak ada yang lebih pahit dari

cangkir kopiku. Dan kau

memiliki apa

yang tak dimiliki orang lain

Lebih dari pucuk-pucuk ilalang,

angin yang tertelungkup ke arah bulatan bulan

dan kiasan indah lain yang oleh para sineas

dijadikan lirik percakapan imajiner mereka.

Kau punya mimpi yang hanya

boleh kau peluk sendiri

seperti bantal guling

favoritmu

dan selimut apak itu

yang kau sepak ke lantai saat kau merasa gerah.

Dunia

yang egois, Kekasih. Aku paham

kau kelelahan sepenuhnya

setiap kali mimpi sempat berjanji

datang tepat waktu,

dan bersikap seperti pertunjukan

jalan kota pukul 5 sore.

Siapa kita, makhluk manis?

Katakanlah

perihal sesuatu

yang menyakitkan, pada

garis telapak tangan kita

yang disayat-sayat tuhan

sebagai petunjuk jalan takdir

demi mengatakan sejauh ini

kita tidak datang untuk tersesat.

Di depanku, jalan lenggang

Daun-daun rengas

Lampu-lampu silau

menambahkan bayang-bayangku

yang muncul dari balik pohon willow

dan mendadak aku merasa

berada dalam abad renaisans

saat Hook terkatung-katung

memegang pedang

sekujur tubuhnya pegal.

Matanya memandang ke bawah

leher-licin-mengkilat milik orang lain

yang siap ia penggal. Ada kata

terakhir, tanyanya.

Aku minta permen. Si korban

menjawab. Rasa manis,

terkesan sepele. Namun ia

memilikinya. Tanpa rasa takut.

Sekarang. Tidurlah.

Subuh ini terlalu dingin.

Jika dihadapi seorang diri.  

(2017)

Hari Sejati

Semoga ada bayi lahir pagi ini

dan hidup lebih baik, seperti

boneka-boneka mainan

anak-anak setelah mereka dewasa

yang oleh ibunya

tak pernah lagi dikeluarkan

dari dalam kardus.

Sebab hidup ini adalah lukisan

tiga dimensi, yang bergerak

sempurna, namun dihuni orang

-orang tak sempurna yang

menjual dirinya mati-matian

pada tengkulak. Kebahagian

adalah sisi lain dari museum,

Salah satu tempat yang tak ingin

dikunjungi sepasang kekasih

sebab mereka lebih yakin,

Keduanya, tak ingin berakhir sebagai

pajangan yang terlibat dalam lukisan

yang terbuat dari lapisan masa lalu.

Semoga pagi ini ada bayi lahir.

Bernama Masa Depan.

(2017)

Pertunjukan Terpisah

Kau tidak bersamaku,

saat aku mencukil-cukil kaleng

susu dengan obeng, dan

seorang anak kecil mengamuk

seperti banteng yang tak dapat

dikendalikan dengan tali kekang

-membanting truk kecil mainannya

hingga patah tiga bagian.

Kau tidak bersamaku,

untuk menjawab ketidaktahuan

aku, atas alamat jalan yang

dibawa Pak Pos tersesat

dengan paket seberat

batu gunung.

Kau tidak bersamaku,

saat-malam-hujan-turun

selurus-lurusnya jatuh

sederas-deras itu, kau tidak bersamaku

saat tujuh

usia bohlam lampu kamar putus

dan Ibu berteriak, "Terus!"

ketika aku memutar cagak antena

di samping rumah terbengong

-bengong mencari arah.

Kau tidak bersamamaku,

saat aku menatap ubin

memungut uang koin

di depan meja kasir

dan seorang perempuan berjilbab menggeser

sepatu talinya dengan kikuk.

Kau tidak bersamaku, untuk

malam suntuk, dan bayang

-bayang pohon bonsai menyerupai kuda poni terbang

bertanduk, menyerupai rambut

badut raksasa, menyerupaimu

secara fana

namun selembut nyata-nyatanya.

Kau tidak bersamaku, untuk

memberitahuku dunia ini begitu  

indah,

meski tanpamu

dan kita tak berperan bersama

satu panggung lagi.

(2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun