Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resolusi Penjual Cuangky

30 Januari 2017   19:38 Diperbarui: 30 Januari 2017   20:28 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul empat sore saya terbangun dan suara saya mirip orang habis menangis. Saya berjalan menuju dispenser dan minum dua gelas air putih, lalu, “Ting... Ting... Ting.” Saya keluar rumah dan memesan Cuangky. Makanan yang konon asal kota kembang, Bandung. Sambil menunggu pesanan dibuat, saya berbasa-basi sedikit sama penjualnya—seorang lelaki empat puluhan. “Bang, Bandung hebat ya,” kata saya. “Alun-alunnya pake karpet dan rumput sintetis.”

Kang penjual cuangky tidak menjawab. Dia sibuk mengaduk-ngaduk panci bulat. Asap panas menguap ke udara, mendinginkan dirinya.

“Kalo mau masuk ke sana, repot. Sandalnya kudu di cangking,” ujar saya lagi.

“Ah. He’eh.” Kata Lelaki penjual cuangky sambil mengulurkan mangkuk. Cuangky saya sudah siap.

Saya bertanya, “Sabraha, Bang?” --berapa, Bang? Saya, sedikit-sedikit ngerti bahasa sunda.

“Hah?”

Mungkin dia tidak dengar. Saya mengulanginya. “Sabraha, Bang?”

“Stop. Saya bukan orang Bandung. Jadi jangan ngetes melulu.”

“ Loh?” Saya sedikit kecewa. Berarti cuangky yang akan saya makan ini adalah cuangky gadungan? Astaga. Saya menatap Lelaki itu, yang jika diamati dengan seksama, mukanya mirip kartun.

Karena mukanya lucu, kekecewaan saya akhirnya berakhir.

“Cewe Bandung kok bisa cakep-cakep gitu ya, Bang?” kata saya mencoba sekali lagi menjalin keakraban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun