Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hal-hal yang Terjadi Ketika Kamu Pergi (11)

10 Januari 2016   00:38 Diperbarui: 10 Januari 2016   00:38 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merasa ngeri membayangkan kisah itu, dan aku berusaha membuang jauh-jauh bayangan-bayangan itu. Dan berusaha melupakanmu. Melupakan kata-katamu pada suatu ketika kamu diam saja. “Ada apa?” Aku memulai.

“Aku anak satu-satunya dari ibu dan ayahku. Dan mereka sangat mencintaiku,” katamu setelah diam cukup lama.

“Bagus! Kau adalah orang yang sangat beruntung, bahkan semestinya, mereka, sebagai orangtua sudah seharusnya menyayangi anak-anak mereka.”

“Kau tidak mengerti!”

“Tentu. Tentu saja aku sangat mengerti. Kau anak dari kedua orangtuamu, dan satu-satunya yang mereka punya.”

“Kau tidak mengerti!” katamu lalu mengulangi. Seolah aku ini tuli.

“Baiklah. Lalu apa yang tak aku mengerti?”

“Kau tidak mengerti,” katamu kesal, “kau hanya mengerti cara mendidik anak-anak supaya pintar mengaji. Kau akan marah jika mereka yang bodoh atau keterlaluan bodoh sering keliru atau bingung membedakan antara huruf hijaiyah ‘ba’ dan ‘nun’.”

“Begitu?”

Kamu diam menatap kuku-kukumu.

“Apa kau sedang marah pada sesuatu hal? Maksudku, apa kau baik-baik saja?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun