Fenomena sawang sinawang ini semakin relevan di era digital di mana kehidupan orang lain begitu mudah diakses dan dipertontonkan. Media sosial sering kali menampilkan versi terbaik dari kehidupan seseorang, sehingga mudah bagi kita untuk terjebak dalam ilusi bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari milik kita.Â
Namun, dengan mempraktikkan rasa syukur dan menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, kita dapat melindungi diri dari perasaan iri yang tidak sehat.Â
Kesimpulannya, sawang sinawang adalah cerminan dari ketidakpuasan diri yang bisa diatasi dengan bersyukur, menerima, dan menghargai apa yang kita miliki. Hanya dengan cara ini, kita bisa menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup.
Oleh:
Andiva Kresna Yudenta S.Kom.
Mahasiswa Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Tahun 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H