Mohon tunggu...
Andiva Kresna Yudenta
Andiva Kresna Yudenta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur Tahun 2024

Saya memiliki ketertarikan tentang kehidupan sosial, teknologi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sawang Sinawang, Makna Filosofis dalam Kehidupan Masyarakat Jawa yang Sering Terjadi di Kehidupan Era Digital

11 Agustus 2024   12:17 Diperbarui: 11 Agustus 2024   12:21 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pexels.com/Budgeron Bach) 

Fenomena sawang sinawang ini semakin relevan di era digital di mana kehidupan orang lain begitu mudah diakses dan dipertontonkan. Media sosial sering kali menampilkan versi terbaik dari kehidupan seseorang, sehingga mudah bagi kita untuk terjebak dalam ilusi bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari milik kita. 

Namun, dengan mempraktikkan rasa syukur dan menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, kita dapat melindungi diri dari perasaan iri yang tidak sehat. 

Kesimpulannya, sawang sinawang adalah cerminan dari ketidakpuasan diri yang bisa diatasi dengan bersyukur, menerima, dan menghargai apa yang kita miliki. Hanya dengan cara ini, kita bisa menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup.

Oleh:
Andiva Kresna Yudenta S.Kom.
Mahasiswa Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Tahun 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun