Mohon tunggu...
Andityo Triutomo
Andityo Triutomo Mohon Tunggu... -

Civil Society

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahalnya Harga Avtur di Indonesia

28 September 2015   17:10 Diperbarui: 28 September 2015   17:50 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini memang banyak dibicarakan dimedia mengenai harga avtur di Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa harga avtur di Indonesia itu mahal, dsb. Memang yang menyediakan Avtur di Indonesia hanyalah Pertamina, dan hanya di Indonesia lah praktek penyediaan avtur dilakukan secara single provider. Lalu bagaimana dampak dengan bisnis penerbangan secara keseluruhan dengan adanya isu ini?

Aviation Fuel

Bahan bakar penerbangan, yang biasa kita kenal dengan Avtur adalah bahan bakar jenis khusus berbasis dari minyak bumi untuk pesawat. Avtur ini memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar pada umumnya yang digunakan pada kendaraan. Ada juga yang dinamakan dengan Avgas, yaitu bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin dengan sistem pembakaran dalam (internal-combustion). Avgas ini mirip dengan solar dan bisa digunakan untuk mesin turbin. Dan kali ini saya akan membahas mengenai bisnis dari bahan bakar avtur itu sendiri.

Perhitungan Harga Avtur

Ada beberapa acuan yang digunakan dalam menentukan harga avtur. Acuan-acuan tersebut pun berbeda perhitungannya baik dalam maupun luar negeri.

  1. Perhitungan Avtur Luar Negeri

            Provider avtur menggunakan PLATTS sebagai acuan dasar penentu harga avtur di mayoritas lokasi dunia. PLATTS adalah provider informasi mengenai minyak dan metal yang menjadi benchmark harga patokan pasar. PLATTS didirikan pada tahun 1909 oleh Warren C. Platt di Cleveland, Ohio. Data PLATTS yang digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:

  • MOPS (Mean Of Platts Singapore) untuk acuan di Asia Pacific;
  • NWE (North West European) untuk acuan di Amsterdam;
  • MOPAG (Mean Of Platts Arab Gulf) untuk acuan di Middle East (kecuali Saudi Arabia);
  • ARAMCO (Saudi Arabian Oil Company) untuk acuan di Saudi Arabia

Cara menghitung harga avtur dengan acuan-acuan diatas adalah: “MOPS/NEW/MOPAG/ARAMCO + ALPHA”

ALPHA adalah selisih harga avtur (selling price) dengan harga avtur (MOPS) yang meliputi biaya distribusi avtur dari kilang hingga pengisian ke pesawat, biaya di airport, serta keuntungan dari perusahaan penyedia avtur.

  1. Perhitungan Avtur Dalam Negeri

Untuk di Indonesia, baik penerbangan domestik maupun internasional, provider (Pertamina) tidak menggunakan acuan MOPS, melainkan menggunakan Posting Price yang dikeluarkan oleh Pertamina setiap 2 minggu. Cara perhitungan harga avtur di Indonesia adalah:  “Posting Price Pertamina – Discount”

Peran Avtur Dalam Bisnis Penerbangan

Dalam bisnis penerbangan, ada beberapa komponen biaya didalamnya dalam setiap kali penerbangan. Apabila ditelaah, maka komponen-komponen biaya yang ada di dalamnya adalah sebagai berikut:

DIRECT OPERATING COST / HOUR

(Rp)

%

1

2

3

Depreciation

-

0,00%

Aircraft Lease

9.281.170

15,56%

Maintenance & Overhaul

9.600.000

16,09%

Fuel & Oil

28.503.960

47,78%

Crew Salary Cost

1.817.563

3,05%

Crew Allowance

3.400.000

5,70%

Insurance

1.949.046

3,27%

Catering Up lift

1.504.294

2,52%

Pax Service

476.360

0,80%

Ground Handling

1.350.202

2,26%

TNC & Route Charge (Airnav)

954.602

1,60%

Landing Charge

549.652

0,92%

Parking Charge

125.800

0,21%

Aviobridge Charge

150.000

0,25%

     Total Airport Charges

825.452

1,38%

TOTAL DIRECT OPERATING COST / HOUR

59.662.649

100%

Dalam table diatas menujukan bahwa memang yang menjadi beban terbesar dalam bisnis penerbangan ialah bahan bakar dari pesawat itu sendiri. Lalu apa yang menyebabkan harga avtur tersebut mahal?

Harga Avtur di Indonesia

Harga avtur yang dijual di tiap bandara memang berbeda beda. Saya mengambil contoh dari beberapa bandara di Indonesia yang dikelaola oleh pihak Angkasa Pura 2.

 

Apabila kita melihat table diatas, harga avtur di tiap bandara di Indonesia bervariasi dan terbilang mahal dibandingkan dengan negara-negara lain. Mengapa di negara kita tidak menggunakan acuan yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN lainnya yang menggunakan PLATTS sebagai acuan harga avtur? Yang dilakukan di Indonesia justru menggunakan posting price, dimana pegerakan harganya tidak sama dengan MOPS sehingga harga avtur diatas harga MOPS.

Usulan

Konsumsi Avtur di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 4,2 milyar liter, dengan konsumsi Bandara Soekarno-Hatta sendiri mencapai 1,8 milyar liter. Tentu angka ini tidak kecil dan bisa dibayangkan apabila harga avturnya itu sendiri mahal. Maka dari itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar harga avtur di Indonesia bisa lebih kompetitif dan dapat menguntungkan semua stakeholders, yaitu:

  1. Provider avtur di Indonesia (PT Pertamina) menggunakan acuan PLATTS sebagai acuan harga avtur, tidak lagi menggunakan posting price yang biasanya dilakukan.
  2. Memberlakukan open access untuk provider avtur. Pemerintah juga harus mengatur secara ketat apabila ingin memberlakukan open access provider sehingga persaingan dengan provider yang sudah ada (PT Pertamina) berjalan dengan adil.

Salam,

Andityo Triutomo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun