Harga Avtur di Indonesia
Harga avtur yang dijual di tiap bandara memang berbeda beda. Saya mengambil contoh dari beberapa bandara di Indonesia yang dikelaola oleh pihak Angkasa Pura 2.
Â
Apabila kita melihat table diatas, harga avtur di tiap bandara di Indonesia bervariasi dan terbilang mahal dibandingkan dengan negara-negara lain. Mengapa di negara kita tidak menggunakan acuan yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN lainnya yang menggunakan PLATTS sebagai acuan harga avtur? Yang dilakukan di Indonesia justru menggunakan posting price, dimana pegerakan harganya tidak sama dengan MOPS sehingga harga avtur diatas harga MOPS.
Usulan
Konsumsi Avtur di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 4,2 milyar liter, dengan konsumsi Bandara Soekarno-Hatta sendiri mencapai 1,8 milyar liter. Tentu angka ini tidak kecil dan bisa dibayangkan apabila harga avturnya itu sendiri mahal. Maka dari itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar harga avtur di Indonesia bisa lebih kompetitif dan dapat menguntungkan semua stakeholders, yaitu:
- Provider avtur di Indonesia (PT Pertamina) menggunakan acuan PLATTS sebagai acuan harga avtur, tidak lagi menggunakan posting price yang biasanya dilakukan.
- Memberlakukan open access untuk provider avtur. Pemerintah juga harus mengatur secara ketat apabila ingin memberlakukan open access provider sehingga persaingan dengan provider yang sudah ada (PT Pertamina) berjalan dengan adil.
Salam,
Andityo Triutomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H