Mohon tunggu...
Andy Tirta
Andy Tirta Mohon Tunggu... Sales - Peace comes from within, don't seek it without.

Peace comes from within, don't seek it without.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Ganjar Segarang dan Sehebat Jokowi?

19 Oktober 2021   16:04 Diperbarui: 20 Juli 2022   21:21 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Justru yang urgen harus dibangun itu adalah mental dan rohani dan moral bangsa. Mental dan rohani dan moral manusia Indonesia yang bobrok. Buktinya, Hoaks, SARA, intoleransi dan radikalisme dan terorisme masih ada dimana-mana. Bahkan dihembuskan oleh para guru dan tokoh agama. Dan juga mental korupsi sudah mengakar. Merajalela.

Jadi, harapan saya selaku anak bangsa dan relawan Jokowi, saya berharap bangsa ini harus tidak salah memilih pemimpin. Presiden mendatang harus lebih baik (better than) dari Jokowi.

Presiden dan pemimpin periode 2024 adalah yang concern dan berani tegas basmi korupsi, intoleransi, radikalisme.

Bangsa tercinta ini memang harus menuntut ilmu sampai ke negeri Cina.

Presiden 2024 nanti harus berani berpidato saat pelantikan seperti yang dilakukan oleh Presiden Tiongkok. Yang meminta disediakan 100 petimati bagi para jajarannya yang terbukti korupsi termasuk satu petimati buat dirinya sendiri bila terbukti korupsi.

Semoga harapan dan mimpi saya sebagai anak bangsa terwujud di tahun 2024 yang tak lama lagi.

Untuk itu, Pemimpin mendatang harus berani sungguh-sungguh memberantas korupsi termasuk para pengkhianat  bangsa dan negara, dan tentunya termasuk radikalisme dan terorisme.

Caranya : Merevolusi mental dengan memakai hukuman berat dan lewat pendidikan.

Harus ada supremasi hukum. Hukum harus dijadikan panglima. Sehingga siapapun yang melanggar hukum harus dihukum dengan sanksi hukum berat agar ada efek jera. Sekalipun yang melanggar itu panglima tertinggi.

Sehingga, akan timbul efek jera bagi para koruptor, para radikalis, para teroris maupun para opportunis dan pengkhianat bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun