Dokter Sidharta melanjutkan penjelasannya, "Sebetulnya banyak obat yang dinilai gagal dan sekarang yang diterima secara umum hanya Dexametasone. Sedangkan Remdesivir dinilai gagal.
Di Jerman, hanya diberikan 3 hari pertama sakit, plasma convalescence sudah out, digantikan antibodi monoclonal yang juga hanya untuk 3 hari pertama.
Untuk pengobatan Badai Sitokin digunakan Toclizumab + steroid."
"Saya berharap Ada perubahan paradigma. Jangan lagi berikan Azithromycin, Oseltamivir, Isoprinosin untuk mengibati COVID-19. Juga jangan berikan proton pump inhibitor seperti Omeprazole, Lanzoprazole, Pantoprazole. Yang akan memperburuk kondisi pasien COVID-19."
Demikian dokter Sidharta Salim, Sp.PD menjelaskan panjang lebar  perjuangannya selaku seorang dokter dalam  menyelamatkan pasien-pasiennya.
Semoga Badai Pandemik COVID-19 segera lenyap dari muka Bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H