Mohon tunggu...
Andy Tirta
Andy Tirta Mohon Tunggu... Sales - Peace comes from within, don't seek it without.

Peace comes from within, don't seek it without.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajarlah Berempati pada Sesama di Masa Pandemi Covid-19

15 Mei 2020   07:12 Diperbarui: 15 Mei 2020   07:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang kawanku kerjanya supir yang sudah kehabisan uang. Sementara anak-anak dan istrinya yang masih tinggal di rumah petak kontrakan mulai tak punya beras untuk dimasak. Kawan itu kirim WA ke saya dengan kalimat pendek tapi sempat menusuk hatiku : "Boss, maaf, di rumah anak-anakku sudah tak ada beras buat makan."
Tanpa pikir lebih dari dua detik, saya langsung telpon minta dia mampir ke rumahku. Kukasih dia sedikit uang buat beli beras dan mie instan.

Akhirnya, kini, kawan itu kudengar terpaksa kerja yang haram yang tidak bisa disebutkan disini. Demi anak istrinya.

Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa dengan kondisi covid-19, dan sudah dua bulan lebih PSBB, jangan pernah ada orang yang sok menasehati orang lain untuk tidak mengeluh, mengemis, tak meminta-minta. Jangan pula  sok berkata hayoo semangat, masak hidupi anak istri saja tak mampu. Orang-orang yang berpikir dan berkata seperti itu adalah orang yang tidak berempati pada orang lain yang kondisi dan keadaannya berbeda dengan dirinya. Mungkin yang berkata seperti itu punya tabungan. Masih punya kerjaan yang bisa menghasilkan. Atau masih bisa menjual cincin atau kalung emasnya.

Tetapi, bagaimana dengan buruh harian toko yang toko tempatnya bekerja diharuskan tutup selama PSBB? Dia tak punya tabungan. Dia kehabisan beras. Dia sudah jual cincinnya yg berbatu akik cuma dihargai 30.000 dan sudah dibelikan obat batuk buat anaknya. Dia mau jual sepeda ontelnya yang reot tapi tak ada yg mau beli. Dia mau meminta tapi dia pemalu. Kulit wajahnya tipis. Tak mampu dia menadahkan tangan mengemis dan meminta. Dia mau ketuk pintu tetangga kiri-kanannya untuk meminjam beras. Namun, tetangga kiri-kanannya pun sesama buruh harian. Yang sama-sama kehabisan beras dan uang pula.

Terus dia mau kemana cari beras? Ya, hanya beras. Tak usah ikan, ayam atau daging.
Dia mau kerja apa saja asal halal. Tapi, semua toko tutup. Pabrik-pabrik tutup. Dia datang ke pak RT tapi kata RT dia tak terdaftar dalam bantuan sosial.
Terus dia mau kemana cari beras?
Ya, cuma beras. Tak perlu ikan, ayam atau daging.

#BadaiPastiBerlalu.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun