Mohon tunggu...
Andi Sutisna
Andi Sutisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Digitech University

Saya Merupakan mahasiswa universitas teknologi digital atau sering disebut juga Digitech university angkatan 2020 dengan program studi S1 Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Teori Pengaruh Value Proposition dan Kualitas Produk terhadap Pembelian Ulang Produk

11 Mei 2024   19:20 Diperbarui: 11 Mei 2024   19:27 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Value Proposition

Menurut Gitosudarmo dalam Tahwin dan Widodo (2020) Proposisi nilai (Value Prposition) merupakan nilai yang terdapat dalam produk yang ditawarkan kepada pelanggan. Suatu produk akan memiliki kesesuaian nilai dengan pelanggan jika memiliki sistem nilai dan value added yang diberikan kepada pelanggan. Dengan adanya nilai - nilai pada sebuah produk, maka akan membuat produk tersebut banyak diminati orang banyak.

Sedangkan Menurut Osterwalder dan Pigneur (2014), value proposition adalah kesatuan dari manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Hal tersebut mengarah ke penyelesaian masalah serta kepuasan pelanggan dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Setiap value proposition terdiri dari gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik yang manfaatnya dapat ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa value proposition atau proposisi nilai merupakan ciri dari sebuah perusahaan maupun bisnis yang telah dijalankan. Proposisi nilai ini bisa berupa ciri khas dari sebuah produk seperti rasa, harga, jenis serta kesesuaian dari produk tersebut. Selain itu ada juga ciri dari pelayanan yang dilakukan pada saat menghadapi konsumen, baik itu saat menawarkan produk maupun saat menerima keluhan.

Faktor Value Proposition

Value proposition merupakan suatu yang membuat mereka menandai produk yang dibuat. Bukan hanya sekedar iklan yang menarik tetapi juga ciri yang melekat dari sebuah produk. Menurut Bibah (2022) dalam artikel yang ditulisnya terdapat beberapa faktor maupun kriteria dari value proposition itu sendiri, diantaranya :

a. Spesifik, dalam artian seberapa besar manfaat yang akan diterima oleh konsumen jika membeli dan menggunakan produk tersebut

 b. Fokus pada poin poin pelanggan, yaitu bagaimana produk anda akan membantu menyelesaikan masalah pelanggan atau dapat meningakatkan kulitas kehidupan mereka.

c. Terkesan eksklusif, yaitu bagaimana proposisi nilai terkesan eksklusif dan seolah -- olah produk tersebut sangat diinginkan oleh pelanggan.

d. Mampu menegaskan perbedaan merek dengan orang lain, mulai dari kulitas harga sampai dengan model yang ditunjukan.


Indikator Value Proposition

Pada intinya value proposition di ciptakan untuk pelanggan. Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui paduan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan). Daftar elemen-elemen yang sangat panjang berikut dapat berkontribusi pada penciptaan nilai pelanggan. Elemen-elemen proposisi nilai menurut Osterwalder dan Pigneur (2014) yaitu:

a. Sifat Baru adalah suatu Value yang dapat memuaskan konsumen yang belum pernah terpenuhi dikarenakan tidak adanya penawaran yang serupa pada produk sebelumnya.

b. Kinerja adalah Memperbaiki kinerja produk atau jasa telah menjadi cara umum untuk membuat value.

c. Desain adalah value yang didapat dari tampilan produk.

d. Harga adalah Harga menjadi elemen yang penting disaat perusahaan menargetkan konsumen yang sensitive terhadap harga dengan menawarkan value yang sama pada produk yang harganya lebih rendah.

e. Pengurangan Biaya adalah value yang diperoleh dengan membantu konsumen mengurangi biaya atau harga produk.

f. Penyesuaian suatu value yang diperoleh dari kebutuhan khusus konsumen atau permintaan khusus dari seorang konsumen.

g. Merek/Status adalah value yang mengutamakan nilai jual dari nama suatu produk. Terkadang pelanggan meperoleh Value berupa kebanggan ketika menggunakan merek tertentu.

Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan (Daga, 2017). Dapat didefinisikan bahawa kualitas merupakan suatu cara yang dilakukan pelaku usaha agar dapat menarik perhatian untuk melihat bahkan membeli produk yang dijual pelaku usaha atau perusahaan kepada konsumen.

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Daga, 2017). Kualitas produk merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat fungsi sebuah produk.
Fungsi tersebut dimaksudkan dengan seberapa penting nya produk tersebut bagi seorang pemakai atau konsumen. Semakin baiknya fungsi dari suatu produk, berarti semakin baik juga kualitas dari produk tersebut.

Faktor Kualitas Produk

Menurut Ilmia (2022) dalam artikelnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yang mana faktor tersebut menentukan apakah kualitas produk sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnnya atau tidak. Faktor -- faktor tersebut diantaranya adalah :

a. Sumber daya manusia, dengan adanya sumber daya manusia yang baik dan cukup memadai akan membuat sebuah perusahaan atau bisnis memiliki kualitasnya tersendiri.

b. Manajemen, merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bisnis. Dengan adanya manajemen semua hal dapat tertata dengan teratur, mulai dari awal proses pembuatan sampai akhir dari proses produk.

c. Budget, dengan modal yang cukup produk bisa memiliki kualitas yang cukup pula, dan apabila modal yang dikeluarkan semakin besar untuk proses produksi maka kualitas produk tersebut akan semakin tinggi.d. Bahan baku, membuat produk dengan bahan baku yang baik akan membuat produk tersebut memiliki kualitas yang baik pula.

e. Mesin dan peralatan yang cukup dan memadai akan mempermudahb berjalannyaproses dari sebuah bisnis.

Indikator Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2015) Terdapat beberapa dimensi kualitas produk yaitu diantaranya kinerja (performance), Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
(features), Kehandalan (reliability) Kesesuaian dengan spesifikasi (corformance to spesifications), Daya tahan (durability), Serviceability, estetika, persepsi terhadap kualitas (perceived quality).

a. Kinerja (performance) merupakan kinerja merupakan kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama dalam sebuah organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen

b. Fitur merupakan karakteristik tambahan yang menambah nilai pada sebuahproduk seperti dari rasa bentuk dan kemasan

c. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengurangi kerusakan,seperti pengawasan kualitas, standar operasional dan kesesuaian dengan spesifikasi

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (corformance to spesifications) yaitu sejauh mana karakteristik produk dengan standar operasional yang telah ditentukan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability) yang berarti daya tahan menunjukan usia dari sebuah produk. Semakin lama daya tahan sebuah produk, maka produk tersebut akan dibilang produk yang berkualitas.

f. Serviceability yaitu sejauh mana produk tersebut dapat diperbaiki. Produk yang mudah diperbaiki biasnya memiliki kualitas yang lebih baik dari pada produk yang sulit untuk diperbaiki.

g. Estetika merupakan daya Tarik terhadap sebuah produk melalui panca indra, contohnya seperti produk yang memiliki bentuk yang indah dan unik. h. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality) yaitu presepsi atau kesan konsumen terhadap suatu produk, mulai dari sisi kualitasnya sampai dengan ciri atau karakteristiknya.

Selain dimensi, kualitas memiliki variabel -- variabel pendukung lainnya,
diantaranya:

a. Ketahanan yang berkaitan dengan usia produk, yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahan produk, maka semakin baik juga kualitasnya.

b. Model produk yang merupakan bentuk ataupun keragaman dari suatu produk yang memiliki bentuk yang bermacam -- macam. Semakin banyak model sebuah produk, maka akan membuat konsumen memiliki rasa ingin membeli produk tersebut

Pembelian Ulang

Pembelian ulang menurut Kotler dan Keller (2016) adalah tindakan konsumen pasca pembelian, terjadinya kepuasan atau ketidakpuasan pasca pembelian konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya, jika konsumen puas maka akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Pembelian plang atau pembelian kembali adalah perilaku yang muncul sebagai respons terhadap suatu objek. Minat membeli kembali menunjukkan keinginan pelanggan untuk masa depan. Perilaku pembelian kembali sering dikaitkan dengan Kualitas Produk namun, ada perbedaan di antara keduanya.

Menurut Tjiptono (2015) minat beli ulang berbeda dengan loyalitas, jika loyalitas mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek atau produk tertentu sedangkan perilaku pebelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek yang sama secara beulang kali. Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan dapat dinyatakan bahwa minat beli ulang merupakan kemungkinan konsumen memiliki keinginan untuk melakukan pembelian kembali atas produk atau jasa yang telah dikonsumsi berdasarkan pengalaman masa lalu, minat beli yang tinggi didukung oleh kepuasan konsumen yang tinggi dimasalalu. 2.1.3.2 Faktor Pembelian Ulang

Faktor yang dapat mempengaruhi pembelian ulang salah satunya ialahk kepuasankonsumen. Memuaskan kebutuhan konsumen merupakah salah satukeinginan dari setiap perusahaan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasap pelayanancenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembalij jasapada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari (Indrasari,2019).

Aspek yang mempengaruhi kepuasaan konsumen diantarnya dari kualitas, baik itu kualitas produknya maupun kualitas pelayanannya. Menurut Indrasari (2019) Kepuasan lebih inklusif , yaitu kepuasan ditentukan oleh persepsi terhadap kualitas pelayanan(jasa), kualitas produk,harga, faktor situasi dan faktor pribadi. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan.

Indikator Pembelian Ulang

Pembelian ulang berawal dari keinginan dan kepuasan konsumen yang pernah membeli produk tertentu, baik itu berupa barang maupun makan. Berikut merupakan indikator pembelian ulang yang dikemukakan oleh Tjiptono dalam Latief (2021).

a. Melakukan pembelian kembali

Pelanggan yang telah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan dan merasa puas dengan apa yang diperoleh akan membentuk hubungan yang erat antara pelanggan dengan apa yang ia inginkan, sehingga pelanggan melakukan pembelian kembali.

b. Merekomendasikan produk kepada orang lain

Pelanggan akan menjadi juru bicara yang baik pada pelanggan lain, dan mengajak teman atau keluarga untuk membeli produk tersebut. dan pelanggan akan marah apabila ada orang lain menjelek - jelekkan merek perusahaan.

c. Tidak ingin pindah ke merek lain.

Para pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis produk lain, mereka yakin dengan produk yang mereka gunakan saat ini adalah benar-benar sesuai dan indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun