Mohon tunggu...
Andi Suryadi
Andi Suryadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Investment Alchemist

Bila tak ditemukan di sini, bisa mencari ke Kompas.id, The Jakarta Post, Detik.com, Geotimes.id, Jawa Pos.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Resep Sukses GOAT Investasi Warren Buffett

19 Juli 2023   11:25 Diperbarui: 19 Juli 2023   11:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor terhebat sepanjang masa. Berkshire Hathaway yang diambil alih pada 1965 telah menjelma menjadi raksasa pengelola investasi terbesar di dunia dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$700,57 miliar atau sekitar Rp 10.000 triliun.

Berkshire juga merupakan saham dengan kinerja terbaik dalam sejarah pasar, di mana nilainya telah meningkat lebih dari 15.000 kali lipat. Bersama dengan Charles Thomas Munger, Warren Buffett mematri bukti nyata sejarah panjang keberhasilan operasi dan kecerdasan investasi.

Bila dilihat dari catatan perjalanannya, sulit untuk mengatakan bahwa ada Warren Buffett berikutnya atau label Warren Buffett di sana dan di sini. Bahkan, Bill Ackman yang dijuluki 'the next Warren Buffett' pun rasanya tetap berbeda. Begitu pula Howard Mark. Mereka unik dan menjadi raksasa dengan cara dan gaya yang mengakar pada kesamaan filosofi investasi, tetapi Buffett sendiri sungguh unik. 

Dalam perjalanannya pun Warren Buffett bisa dikatakan lebih hebat dari gurunya Benjamin Graham sang bapak dari 'value investing'. Sebab, Warren Buffett cukup banyak dipengaruhi percampuran dengan Charlie Munger yang notabene lebih condong ke 'growth investing'. Perpaduan inilah yang menjadikannya unik dan Buffett sendiri sebagai pribadi telah menjadikannya hanya satu-satunya dalam beberapa generasi.

Bagaimanapun juga, Warren Buffett telah melewati banyak siklus ekonomi dan bukan hanya bertahan, melainkan mengklaim tahtanya sebagai GOAT (greatest of all time). Lalu, apa resep sukses Warren Buffett?

Dalam surat tahunan kepada pemegang saham, Buffett mengungkapkan bahwa saus rahasia kesuksesan investasi adalah berinvestasi pada bisnis dengan karakteristik menguntungkan yang tahan lama dan manajer yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, dia acap kali menegaskan bahwa dirinya dan Charlie Munger bukanlah pemilih saham, melainkan pemilih bisnis. Tentu memilih bisnis yang baik dan memiliki competitive advantage bukan perkara mudah. Sangat mustahil hidup dengan konsep investasi tinggal tidur.

Selain aturan utama "Rule No. 1: Never lose money; Rule No 2: don't forget rule No. 1.", berikut ini aturan atau nasihat sukses dari sang pendiri Berkshire Hathaway dalam berinvestasi.

Mulai lebih awal

Buffett memulai investasi pertamanya pada usia sebelas tahun. Meskipun begitu dia masih merasa menyia-nyiakan waktunya untuk sampai pada investasi pertama tersebut, seharusnya bisa mulai lebih awal. Waktu lebih penting daripada tingkat pengembalian atau jumlah uang yang dapat diinvestasikan. Oleh karenanya, semakin awal memulai maka semakin majemuk uang yang dapat dihasilkan. 

Berinvestasi pada diri sendiri

Investasi terbaik adalah segala sesuatu yang mengembangkan diri sendiri, menjadi luar biasa baik dalam suatu hal. Buffett sangat mendukung untuk berinvestasi dengan mempertajam keahlian dan fokus menjadi yang terbaik di bidang anda sendiri. Hal dimaksud meliputi pendidikan, keahlian profesional dan pengetahuan keuangan yang baik.

Sungguh memahami suatu bisnis

Buffett dikenal dengan strategi jangka panjangnya. Dia selalu mengatakan bahwa jika tidak ingin memiliki saham selama 10 tahun, maka jangan berpikir untuk memilikinya selama 10 menit. Pemahaman tentang bisnis dalam hal profitabilitas jangka panjanglah yang selalu dikedepankan. Perlu mengetahui secara sungguh-sungguh terkait bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan apa yang ditawarkan kepada konsumen, serta posisinya dalam 10 tahun ke depan.

Bisnis dengan manajer kompeten dan berintegritas

Karena pemegang saham bukanlah manajer yang mengambil keputusan, maka perlu untuk memastikan kualitas bukan hanya dari bisnis, melainkan juga top manajernya. Dalam diri seorang manajer, Buffett mencari tiga hal, yaitu kecerdasan, inisiatif dan integritas. Dalam pengambilan keputusan, biarkan manajer yang kompeten dan berintegritas harus melakukan tugasnya dan hanya beri mereka saran ketika dibutuhkan. Pada konteks ini juga pemegang saham dan manajer mesti bekerja sama dengan baik dan berjalan beriringan mengelola bisnis. Pastikan juga dalam prosesnya tidak sedikit pun melanggar hukum atau ketentuan yang berlaku.

Jaga jarak dengan pasar

Untuk dapat melihat suatu bisnis dengan baik, penting untuk menjaga jarak dari hiruk pikuk pasar. Hal ini akan sangat membantu dalam menghindari investasi emosional. Bagi Buffett, kesuksesan didasarkan pada kemampuan mengelola emosi disertai dengan kedisiplinan dan kesabaran. Dengan demikian, investor akan kembali pada pemikiran jangka panjang dan sungguh mampu melihat keunggulan kompetitif tanpa dihalang-halangi emosi. Selain itu, investor juga dapat menentukan harga yang wajar dalam membeli saham perusahaan berdasarkan penilaian yang jauh lebih obyektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun