Mohon tunggu...
Andi Suryadi
Andi Suryadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Investment Alchemist

Bila tak ditemukan di sini, bisa mencari ke Kompas.id, The Jakarta Post, Detik.com, Geotimes.id, Jawa Pos.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Resep Sukses GOAT Investasi Warren Buffett

19 Juli 2023   11:25 Diperbarui: 19 Juli 2023   11:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh memahami suatu bisnis

Buffett dikenal dengan strategi jangka panjangnya. Dia selalu mengatakan bahwa jika tidak ingin memiliki saham selama 10 tahun, maka jangan berpikir untuk memilikinya selama 10 menit. Pemahaman tentang bisnis dalam hal profitabilitas jangka panjanglah yang selalu dikedepankan. Perlu mengetahui secara sungguh-sungguh terkait bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan apa yang ditawarkan kepada konsumen, serta posisinya dalam 10 tahun ke depan.

Bisnis dengan manajer kompeten dan berintegritas

Karena pemegang saham bukanlah manajer yang mengambil keputusan, maka perlu untuk memastikan kualitas bukan hanya dari bisnis, melainkan juga top manajernya. Dalam diri seorang manajer, Buffett mencari tiga hal, yaitu kecerdasan, inisiatif dan integritas. Dalam pengambilan keputusan, biarkan manajer yang kompeten dan berintegritas harus melakukan tugasnya dan hanya beri mereka saran ketika dibutuhkan. Pada konteks ini juga pemegang saham dan manajer mesti bekerja sama dengan baik dan berjalan beriringan mengelola bisnis. Pastikan juga dalam prosesnya tidak sedikit pun melanggar hukum atau ketentuan yang berlaku.

Jaga jarak dengan pasar

Untuk dapat melihat suatu bisnis dengan baik, penting untuk menjaga jarak dari hiruk pikuk pasar. Hal ini akan sangat membantu dalam menghindari investasi emosional. Bagi Buffett, kesuksesan didasarkan pada kemampuan mengelola emosi disertai dengan kedisiplinan dan kesabaran. Dengan demikian, investor akan kembali pada pemikiran jangka panjang dan sungguh mampu melihat keunggulan kompetitif tanpa dihalang-halangi emosi. Selain itu, investor juga dapat menentukan harga yang wajar dalam membeli saham perusahaan berdasarkan penilaian yang jauh lebih obyektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun