Seperti yang diketahui bersama bahwa organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Adapun konflik adalah peristiwa menyimpang atau perselisihan yang terjadi yang dilakukan oleh satu atau lebih pihak dan dianggap merugikan. Konflik tidak hanya akan di dapatkan di suatu organisasi, namun konflik berbanding lurus dengan kehidupan yang artinya konflik akan terus ada di tiap langkah, entah itu konflik pribadi atau kelompok, konflik besar atau kecil.
Konflik pribadi yang dialami oleh seorang anggota suatu organisasi tak semestinya di ikut campurkan ke dalam dunia organisasi. Namun, beberapa orang yang tergabung ke organisasi membawa permasalahan diluarnya ke dalam organisasi sehingga mempengaruhi kinerjanya.Â
Adapun konflik yang terjadi di dalam organisasi, baik itu kecil ataupun besar tidak dapat disepelehkan dikarenakan, konflik kecil dapat menjalar dan menjadi konflik besar jika terus-menerus di angkat ke permukaan
Dengan pengertian organisasi yang seperti itu, bukan berarti bahwa suatu organisasi dengan beberapa pemikiran dan dua orang atau lebih di dalamnya yang menjalankan menjadikan organisasi adalah kumpulan tanpa konflik dan berjalan sesuai dengan tugas masing-masing.Â
Pada nyatanya organisasi untuk menuju tujuan bersama akan ada banyak konflik yang terlalui terlebih di organisasi menjadi wadah apresiasi para anggota sehingga tak jarang salah satu konflik yang sering terjadi disebabkan karena adanya perbedaan pikiran yang tidak semua mudah untuk disamaluruskan.
Di organisasi, mereka yang ingin berapresiasi harus didasarkan oleh pemikiran yang menguntungkan banyak pihak dibanding hanya beberapa pihak. Tak heran akan terjadi perbedaan pendapat antar individu dengan beberapa sekutu ataupun di dalam organisasi terbelah menjadi beberapa kubu yang saling mendukung pemikiran masing-masing. Di organisasi meskipun terdapat ketua, namun bukan berarti semua permasalahan hanya dipikirkan oleh ketua.
Lantas jika suatu permaslahan hanya di pikirkan oleh ketua, maka untuk apa organisasi tersebut dibentuk, dengan begitu yang ingin mencapai tujuan tersebut hanyalah si ketua dari organisasi. Kemudian, di organisasi untuk tiap divisi yang telah dibagikan akan memiliki koordinator divisi.Â
Di sinilah koordinator berperan besar membantu ketua dalam memperhatikan aspirasi yang diungkapkan oleh divisinya, melihat siapa yang saling memihak dan meminimalisir permasalahan yang terjadi hanya karena perbedaan pendapat antar teman divisi ataupun antar divisi.
Organisasi sendiri selain mengkordinasi dan wadah aspirasi kegiatan, organisasi juga akan memberikan penanaman nilai secara sadar dan tidak sadar pada anggotanya dalam bagaimana mencapai suara yang bulat dan menguntungkan untuk banyak pihak, bahkan menguntungkan hingga di luar organisasi.Â
Di organisasi juga diajarkan bentuk kerja sama dan membentuk rasa saling percaya antar anggota, dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa di dapatkan jika organisasi tersebut terkoordinasi dengan baik.
Justru sebaliknya, organisasi hanya memberi hal negatif jika para anggota di dalamnya tidak dapat saling berkomunikasi dan hanya menimbulkan konflik-konflik merugikan. Oleh karena itu, hal terbesar yang dibutuhkan dalam berorganisasi adalah komunikasi yang baik.
Yang dimana, orang-orang yang ingin memasuki suatu organisasi memiliki komunikasi yang baik ataupun ingin membangun dirinya dalam menjalani suatu komunikasi yang baik dengan banyak orang. Tetapi, beberapa orang di organisasi hanya mengandalkan dirinya sendiri sehingga bergerak atas pendapatnya sendiri tanpa adanya saling konfirmasi dan komunikasi.
Dengan tindakan beberapa orang yang hanya mempercayai dirinya sendiri, akan membuat beberapa anggota lainnya menjadi malas-malasan. Orang-orang yang hanya numpang nama di suatu organisasi juga disebabkan karena kurangnya komunikasi. Mungkin beberapa dari mereka merasa tidak dibutuhkan di organisasi tersebut dan juga tidak berinisiatif menanyakan tugas-tugas yang perlu dikerjakannya.
Oleh karenanya, komunikasi menjadi jembatan yang besar tidak hanya di organisasi tetapi di semua aspek kehidupan. Komunikasi ini mungkin dipandang mudah namun sulit untuk dilaksanakan.Â
Padahal komunikasi adalah hal dasar dan besar yang semestinya dapat dilakukan dan dipahami oleh semua orang. Dengan komunikasi yang baik, maka akan meminimalisir konflik karena perbedaan yang ada. Dengan komunikasi, orang-orang dalam organisasi tersebut dapat membuktikan dan mengutarakan bagaimana keuntungan atau sisi baik dalam ide yang diutarakan.
Beberapa contoh kasus yang terjadi karena adanya kurang komunikasi, seperti koordinasi antar divisi yang kurang, ataupun kurang transparannya laporan yang ada di organisasi tersebut sehingga akan menimbulkan saling tuduh dan kesalahpahaman.Â
Meskipun komunikasi seperti hal yang sepele, namun jika tidak terjalin komunikasi yang baik maka dampak yang ditimbulkan sangatlah besar bahkan dapat memecah belah menjadi beberapa suku dalam organisasi tersebut.
Oleh karena itu, besarnya peranan untuk menjaga dan terus melakukan koordinasi antar sesama anggota atau pemimpin agar kegiatan atau tujuan yang ingin dituju dapat tercapai dengan maksimal dan mencapai visi misi suatu organisasi tersebut. Di organisasi tidak dibutuhkan orang banyak jika tidak mampu bergerak sesuai tugasnya. Karena percuma suatu organisasi memiliki banyak anggota jika yang sadar akan tanggungjawabnya kurang dari 50%.
Komunikasi selain menjadi jembatan dalam berhubungan antar anggota juga menjadi motivasi para anggota untuk aktif dalam kegiatan organisasi. Maksudnya dengan adanya komunikasi yang baik antar anggota maka akan membangun hubungan baik yang tidak hanya sebatas hubungan antar anggota organisasi tetapi juga membangun rasa kekeluargaan sehingga memberikan lingkungan yang positif.Â
Dengan begini, maka para anggota akan termotivasi untuk mencapi tujuan bersamanya dikarenakan adanya rasa saling percaya dan saling dukung antar anggota organisasi.
Komunikasi juga dapat mendukung kerja sama tim yang lebih kuat lagi, komunikasi yang dimaksudkan yang dapat memperkuat kerja sama, dikarenakan rasa saling menghargai apabila terdapat anggota yang mengutarakan pendapat kemudian ditanggapi dengan baik oleh anggota lainnya.Â
Dengan begini, antar anggota tidak akan segang dan merasa bebas untuk berpendapat sesuai dengan hak yang dimiliki dan tujuan dalam organisasi sebagai wadah aspirasi.
Oleh karena itu mengapa permasalahan komunikasi dalam organisasi tidak sepantasnya hanya dibiarkan atau dianggap hal kecil, dikarenakan semua kegiatan pastinya berawal dari komunikasi. Jika suatu organisasi menyepelehkan permasalah komunikasi, maka organisasi tersebut akan sulit atau bahkan tidak mampu mencapai tujuan bersama yang telah dibangun.
Jadi selain tugas masing-masing dalam organisasi tersebut yang menjadi tanggungjawab, tetapi tanggungjawab lain yang dipegang oleh semua anggota adalah ketertiban organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Yang salah satunya dengan memegang teguh dan terus berusaha membangun komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik berawal dari rasa saling percaya antar anggota, tidak semestinya terdapat anggota di suatu organisasi yang merasa mampu menjalankan tanggungjawab divisinya hanya seorang diri, sehingga sulit menerima saran dari yang lain. Kesulitan dalam menerima masukan terjadi karena tidak adanya rasa saling percaya terhadap yang lain.
Apabila terdapat anggota yang sulit dalam mengutarakan pendapatnya dan mengonfirmasi kendala yang dialami, perlu inisiatif oleh anggota lainnya untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Dengan sikap dan inisiatif seperti itu, dapat mengikis jarak antar anggota sehingga jalannya suatu organisasi dapat menjadi lebih baik. Dukungan sekitar juga mempengaruhi kinerja para anggota dalam organisasi tersebut, sehingga perlahan akan semakin menumbuhkan rasa bertanggungjawab yang besar.
Padahal komunikasi menjadi awalan untuk tiap kegiatan selanjutnya dalam berorganisasi. Apabila para anggota belum mampu menangani permasalah komunikasi, maka diperlukan adanya rapat untuk semua anggota untuk menyatukan berbagai keluh kesah pikiran juga pendapat dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang terbaik dan menguntungkan tiap anggota.
Dari ulasan di atas, dalam organisasi selain adanya konflik komunikasi dikarenakan masih kurangnya rasa saling menghargai, saling percaya, dan kurangnya pergerakan saling mendukung antar anggota. Sikap lain yang masih kurang di suatu organisasi padahal menjadi hal penting adalah kepekaan.
Kepekaan yang dimaksudkan sadar akan situasi suatu kondisi yang dihadapi, mampu memperhatikan anggota yang lainnya, dan paham akan gerak gerik bagi mereka yang menemukan kendala namun masih memendamnya. Dengan beberapa atau hampir semua memiliki sikap kepekaan ini maka komunikasi yang baik atau hubungan akan terbangun karena dengan peka maka akan timbul inisiatif untuk mencari tahu ada apa dan mengapa serta mampu lebih berhati-hati di situasi tertentu.
Kepekaan tidak dapat diajarkan atau diberikan penanaman terhadap tiap individu. Menurut saya sendiri perasaan peka datangnya dari diri sendiri secara alami atau memang memiliki sifat yang lebih memperhatikan sekitar. Dikarenakan sikap peka ini timbul secara sadar ataupun tak sadar.
Namun, juga percuma jika terdapat anggota dengan perasaan peka yang tinggi jika dalam komunikasi masih kurang. Jika merasa ada yang pasif dalam suatu organisasi, hanya dibiarkan saja. Hal itu karena komunikasinya kurang baik dan perasaan takut atau malu dalam mendekati orang lain.
Memiliki kepekaan yang tinggi juga dapat menimbulkan masalah, seperti mudah tersinggung. Perasaan mudah tersinggung karena kepekaannya dapat memecah belah suatu divisi dan kembali lagi kepada konflik komunikasi yang masih kurang baik. Padahal beberapa permasalahan atau pendapat tidak dapat diterima secara mentah-mentah namun dikomunikasikan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antar anggota.
Contoh permasalahan besar yang dapat terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi. Seperti antar bendahara dengan divisi dana, bisa saja dana yang ternyata dikumpulkan masih kurang oleh pihak divisi dana namun tidak diberitahukan kepada bendahara dan tidak adanya laporan secara transparant dari pihak bendahara ataupun dana. Sehingga apabila dana yang dikumpulkan masih kurang dan program kerja telah mendekati hari maka yang dirugikan para anggota organisasi tidak hanya dari divisi dana saja. Itu karena dana merupakan hal penting dalam menjalankan suatu program kerja.
Contoh kecil konflik dikarenakan kurangnya komunikasi seperti kesalahan susunan rundown acara yang ternyata tidak efektif. Akan bagus jika pihak acara menyadari dan langsung mengkoordinasikannya. Bagaimana jika pihak acara baru akan mengkoordinasikannya jika telah mendekati harinya.
Dari kedua contoh kasus tersebut, yang menjadi solusi hanya bagaimana pihak tersebut saling terbuka dan sesering mungkin melakukan pelaporan. Jika suatu program kerja hanya memiliki rapat evaluasi mingguan, tidak mungkin suatu masalah yang tergolong besar disimpan hingga rapat evaluasi mingguan. Selagi bisa melakukan pembicaraan langsung, lantas mengapa tidak. Dengan begini kesalahan yang timbul dapat lebih sedikit karena sering adanya komunikasi yang terbangun.
Itulah mengapa komunikasi menjadi hal penting dikarenakan, komunikasi ini tidak hanya sekedar alat untuk tetap terhubung tetapi juga mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi. Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa dengan komunikasi rasa kekeluargaan akan terjalin, dan sesusah bagaimanapun program kerja yang ingin dilaksanakan akan terasa ringan dan menyenangkan jika ada rasa kekeluargaan yang timbul di suatu organisasi.
Sesuai dengan salah satu fungsi organisasi yakni wadah aspirasi. Secara tidak langsung dalam beraspirasi maka kita juga sedang melakukan kegiatan komunikasi atau dikatakan juga kemampuan dalam public speaking.
Adapun ciri-ciri komunikasi yang baik menurut saya, yakni dengan pemilihan kata yang baik, cara penyampaian yang sopan, tidak ditujukan secara jelas kepada pihak tertentu, tidak menyinggung pihak tertentu, yang dikatakan informatif tidak sekedar omongan yang kurang jelas, dan terstruktur.Â
Maka, dengan komunikasi yang baik bisa dipastikan organisasi tersebut akan mencapai tujuan bersama dengan baik meskipun konflik-konflik kecil tentunya tidak dapat dihindari, setidaknya permasalahan besar dapat diminimalisir dengan bentuk koordinasi yang baik dan rasa untuk saling percaya dan dukungan antar anggota.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI