Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tersihir Pesona Mangrove Pasir Mendit

2 April 2020   22:43 Diperbarui: 5 April 2020   10:54 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Berwisata ke hutan mangrove Pasir Mendit adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Melihat hal ini, kelompok Wana Tirta dengan didampingi oleh Yayasan DAMAR mulai melakukan kegiatan untuk memperbaikinya. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain : (1) Penanaman dan penyulaman serta perawatan tanaman mangrove; (2) Bekerja sama dalam penanaman mangrove dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah; (3) Penyelamatan dan penangkaran penyu di pantai pasir mendit; (4) Pengembangan ekowisata edukasi (Ecoedutourism) hutan mangrove; dan (5) Kerja sama edukasi dan penelitian mangrove dengan berbagai kalangan.

Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Perlahan-lahan usaha di bidang konservasi bakau ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan (pemerintah daerah, LSM, komunitas, BUMN, instansi swasta serta akademisi). 

Salah satu LSM yang mendukung kegiatan usaha konservasi ini adalah Yayasan DAMAR yang membantu dalam penyediaan bibit dalam aksi tanam bakau. 

Yayasan tersebut juga membantu dalam hal legalitas dan edukasi bakau kepada masyarakat. Beberapa perusahaan juga turut andil dalam mendukung kegiatan konservasi bakau ini diantaranya BRI, Kompas dan Jogjatronik. 

Dana CSR dari perusahaan tersebut diberikan dalam bentuk tunai dan berupa bibit bakau. Penggunaan dana CSR juga digunakan untuk pembangunan sarana prasarana/fasilitas di dalam maupun sekitar kawasan, seperti tempat parkir dan jembatan penyeberangan yang terbuat dari bambu.

Jembatan Mangrove Wana Tirta, Pasir Mendit, Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Jembatan Mangrove Wana Tirta, Pasir Mendit, Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Bagi saya, pesona paling menarik dari kawasan mangrove Pasir Mendit adalah proses perubahannya dari area yang rusak, namun apapun bisa terjadi jika ada tekad dan kerja keras.

Kawasan yang awalnya berubah hanya untuk kepentingan konservasi bakau untuk mencegah abrasi air laut pada tahun 90-an, saat ini sudah dijadikan sebagai destinasi yang didesain sangat bagus. 

Tatanan yang dinikmati sekarang adalah sebagai bentuk ide yang dituangkan untuk menciptakan hutan bakau yang bisa dijadikan edukasi. 

Tentu saja, selain untuk melihat keagungan Tuhan ada juga kegunaan lain yaitu sebagai sarana untuk pembelajaran bagi masyarakat yang butuh pengetahuan mengenai lingkungan.

Jembatan Mangrove Wana Tirta ini adalah salah satu yang paling sering dijadikan obyek foto pengunjung. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Jembatan Mangrove Wana Tirta ini adalah salah satu yang paling sering dijadikan obyek foto pengunjung. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Kini, kawasan ini melengkapi diri dengan beberapa jembatan yang disediakan bagi pengunjung untuk menyeberangi kawasan hutan dan semuanya terbuat dari kayu. 

Tidak ada perahu/sampan yang bisa disewa berkeliling mangrove seperti layaknya hutan mangrove di Jakarta. Tidak ada pula wahana permainan untuk anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun