Di taman makam pahlawanÂ
Pagi ini, sedikit berawan
Saya mengunjungi satu persatu
Nama-nama di atas pusara itu
Mencari nama-namaÂ
Mengeja huruf-huruf dari kiri ke kanan
Mencocokkan nama-nama jalanÂ
Di kotaku, ada nama yang hilang
Hanya nama pemegang senjata
Yang selalu mengokang ketikaÂ
Orang-orang berkulit putih datang
Tak ada nama ibu kita
Ayah kita, di sana
Tak ada nama nenek kita
Kakek kita, pada deretan nama itu
Saya mencocokkan nama-namaÂ
Di kampung, Â terpajang sepanjang
Jalan menuju perkebunan, pemakamanÂ
Jalan Persawahan, melewati pekuburanÂ
Di jalan nelayan, di atas nisan baru putih
Juga tak ada nama mereka.
Mungkin saja mereka tertidurÂ
Saat penjajah datangÂ
Atau hanya asyik di kebun, di hutan,Â
di gunung, di laut.Â
Biar kusimpan saja nama merekaÂ
Salam diary dan di sanubariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H