ikut menggerakkan di mana tertuju
langit tetap di atas tak pernah keliru
entah pagi, siang, hingga kembali
tetap di matamu ia membisu
kau terus keliru
ia adalah keabadianÂ
andai saja kita sebentar saja dalam diam
ia adalah atap, andai saja kita tak tahu kemanaÂ
mencari alas, terus, tanpa menetap
engkau, dalam kita
sudah terukirÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!