pesan yang kita terima
di pagi hari bersama
kawanan burung-burung
di atas sana,
mentari, perlahan beranjak
embun perlahan mengering
pada rumput di taman
sebuah roti dan segelas kopi
kita menyaksi
pagi dan umpama
dengan sajaknyaÂ
bercerita
tentang tuhan
kujadikan jimat pagi
pada sebuah buku sajak
kini tak pernah lepas
di tangan
sebab aku takut pada tuhan
pemberi kata dan warna
dalam sajak itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!