Pa Bur yang galak itu tidak terlalu mengurus kelakuan Amel. Dipikirannya bagaimana ia bisa pensiun dan mengurusi istrinya dengan baik serta mengurus kebun. Pa Bur rupanya takut juga dengan Rianto preman pemalak sepeda itu. Bahwa jika pa Bur lapor ke polisi atas kelakuan Rianto, rahasianya akan dibocorkan, cucunya Amel akan digangguin rumah dan istrinya akan dibakar jika istrinya sedang sendirian di rumah. PA Bur memilih diam. Pa Bur memilih menasehati anak-anak yang dianggapnya dapat selamat dari ancaman Rianto. Pa Bur ternyata takut juga dengan ancaman Rianto.
Bahkan anak-anak kelas III sudah curiga dari awal bahwa jangan-jangan Rianto kerja sama dengan pa Bur. Sebab anak kelas III sudah terbiasa kehilangan perkakas sepeda. Anak kelas III sudah masuk tahun ke tiga mendapat intimidasi dari perlakuan Rianto dkk. Rianto punya banyak jaringan. Bahkan anak kelas III banyak bercita-cita ingin jadi Polisi atau Tentara demi mengusut kejahatan Rianto tersebut. Pa Bur juga pada dasarnya sudah siapkan laporan beserta bukti-bukti kejahatan Rianto. Hanya saja ia menunggu waktu pensiunya tiba. Ia takut dibongkar rahasianya oleh Rianto entah apa rahasianya gerangan hanya Rianto yang tahu sejak saat ia masih sekolah di SMP Belang dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H