Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Karaoke Berjalan Saat Sahur Tiba

7 April 2023   02:24 Diperbarui: 7 April 2023   02:27 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai macam kreatifitas remaja di bulan suci ramada menjelang waktu sahur. Mulai dari pukul bedug kelililing, teriak-teriak sembari memukul benda benda nyaring, sepedaan keliling, tadarussan di masjid, berdoa dengan pengeras suara di masjid hingga karaoke keliling. 

Karaoke berjalan menjadi tradisi bagi para remaja di kota Makassar. Karaoke berjalan ini tidak hanya satu kelompok tetapi terdapat beberapa kelompok remaja yang melakukan aktivitas tersebut sehingga menjadi hiburan di kota Makassar saat tengah malam hingga menjelang sahur tiba. 

Awalnya karaoke berjalan ini hanya di lakukan di jalan sugai Cerekang kota Makassar. Jalan sungai Cerekang tersebut menjadi pusat warung minuman Sarabba (sejenis minuman jahe dengan gula merah). Sepanjang jalan tersebut setiap malam hingga subuh hari seperti pasar malam. 

Aktivitas para pengunjung tak pernah sepi baik dari dalam kota sendiri maupun datang dari luar kota Makassar yang hanya sekedar ingin mencicipi minuman khas Makassar tersebut. Dengan situasi yang ramai tersebut telah dimanfaatkan para seniman jalanan dengan melakukan ngamen atau karaoke berjalan dari warung ke warung. 

Seiring berjalannya waktu bahwa aktivitas seniman jalanan tadi mulai diitiru oleh kelompok remaja lainnya. Tak hanya remaja bahkan para pengusaha music electon yang biasanya sepi orderan karena bulan suci ramadan, juga ikut melakukan karaoke berjalan. 

Karaoke berjalan ini menggunakan mobil atau dengan becak motor (bentor) bergantung dengan kemampuan dana si penggerak karaoke berjalan ini. 

Aktivitas karaoke berjalan ini menjadi pemandangan unik bagi para pengendara malam hari atau pun bagi warga yang sedang tertidur lelap. Di setiap sudut kota Makassar hingga ke kompleks perumahan telah tersebar aktivitas karaoke berjalan. 

Para pelaku usaha karaoke berjalan ini tentu membutuhkan imbalan baik dari donasi RT/RW, donasi keihlasan warga maupun para pengelola usaha kuliner malam tadi. 

Para pengusaha kuliner malam yang menjajakan menu sahur tentu merasa terbantu dengan kehadrian kegiatan karaoke berjalan ini. 

Demikian para warga yang berada di kompleks perumahan juga merasakan dampak dari aktivitas tersebut sebab mereka dapat terbantu untuk bangun sahur tepat waktu atau bahkan yang sedang mengantuk seketika itu pula bisa hilang ngantuknya. 

Tak sedikit di antaranya warga meminta atau request lagu kesukaan mereka saat seniman jalanan tersebut berada di depan pagar mereka. Namun bagi yang request lagu tentu bayarannya juga tidak sedikit yakni berkisar 5.000n hingga 10.000an/ lagu.

Aktivitas karaoke berjalan ini sangat disenangi para warga kota Makassar sebab para remaja yang awalnya kerjanya hanya keluyuran kini bisa bergabung. Demikian para seniman jalanan dan para pengusaha musik elekton dapat menghidupi anggota keluarga mereka selama bulan ramadan. 

Tentu pengusaha musik elekton bekerja sama dengan remaja yang bisa bernyanyi dan berjoget ataupun yang hanya bisa menyumbangkan tenaga juga memiliki peran dalam aktivitas karaoke berjalan. 

Upaya-upaya ini juga dinilai positif bagi kalangan pemerintah demi meminimalisir aktivitas geng motor dan aktivitas yang kurang bermanfaat lainnya. 

Aktivitas karaoke berjalan ini menjadi salah satu menjadi hiburan menarik bagi warga dan juga cara unik yang dilakukan oleh kelompok seniman karena betul-betul membantu membangunkan warga serta menghibur dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun