Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Kehadiran AI dan Etika Akademik Kita

7 Maret 2023   18:51 Diperbarui: 15 Maret 2023   11:36 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang bisa saja mengajukan pertanyaan kepada layanan ChatGPT melalui laman Open AI, kemudian memebrikan  jawaban sesuai pertanyaan. Jawaban tersebut bisa saja benar dalam artian kategori teknologi memberikan jawaban benar salah. 

Tetapi dosen bisa lebih dari itu yakni memberikan jawaban atas pertanyaan sekaligus memberikan penjelasan. Sehingga melalui transformasi ilmu tersebut ada dialog akademis antara mahasiswa dengan dosen. 

Singkat kata bahwa layanan ChatGBT bisa dijadikan referensi akademik tetapi tidak menjamin proses akademik yang baik. 

Teknologi memberikan pengetahuan (sekedar tahu) tetapi tidak memberika pemahaman lebih mulai dari dasar ilmu pengetahuan, paradigmatis, teoritis hingga praktek keilmuan dalam karya tulis dan di masyarakat.

***

Dalam sebuah acara Isra Miraj yang diselenggarakan oleh pengurus masjid Kampus salah satu PTN di Jogja beberapa minggu lalu dengan mengangkat tema merawat spiritual menuju puncak kemajuan teknologi peradaban manusia. 

Salah satu pembicara merupakan anggota komisi Fatwa Mui Pusat yakni bapak K.H. Mahbub Ma'afi. Peserta melontarkan pertanyaan sederhana terkait apa kaitannya Isra Miraf dan AI, apakah AI nantinya akan menggantikan fatwa yang ada atau AI bisa melahirkan fatwa. 

Jawabannya bahwa sejauh ini teknologi tidak mampu menandingi apa yang terjadi pada peristiwa Isra dan Mi'raj, AI kedepan bisa saja semua kemungkinan bisa diterapkan termasuk dalam bidang fatwa atau akademik. 

Tetapi tentu berbeda sebab hanya pembacaan bukan tafsiran. Demikian dalam akademik, sebagai seorang santri yang pernah mondok bahwa ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi. Kurang lebih seperti berguru, proses belajar, dapat barokah ke guru, dicontoh dan memberi contoh dan sebagainya.

Demikian pembicara kedua yang juga merupakan salah satu dekan dan ilmuwan bidang sains. Ia menceritakan bahwa praktek kerja AI sudah kami buktikan dan betul memberikan jawaban sesuai pertanyaan. 

Petugas kepolisian juga pernah minta bantuan agar diterapkanya tilang elektronik dengan perangkat AI. Hal itu juga dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun