masih begitu, tawa di atas derita menjadi perilaku
padahal tubuh kita adalah jembatan
rasa dan laku, di dalam rasa ada prasangka,Â
di dalam laku ada kuasa, kuasa yang dititpkan yang kuasa
tubuh dan laku adalah raga manusia
rasa dan laku adalah kuasa manusia
tubuh manusia adalah jembatan rasa dan laku atas dirinya
tapi kembali ke yang maha kuasa nantinya
tubuh kita hanyalah jembatan
kita adalah jembatanÂ
Dari seberang laku ke,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!