Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diabetes dan Budaya Pop Masyarakat Kita

10 Februari 2023   10:56 Diperbarui: 8 Maret 2023   16:07 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian halnya bahwa perlu mengurangi makan nasi putih dengan mengganti dengan menu lainnya dalam artian tidak mesti makan nasi putih tiga kali sehari. 

Salah satu penyebab utama penyakit tersebut yang menimpa anak-anak kita adalah tidak terlepas dari budaya pop. Budaya pop saat ini sangat memanjakan kita semua; mulai dari makanan yang siap saji, fasilitas yang sangat memudahkan kita sehingga terjadi kemalasan untuk bergerak, berjalan hingga malas beraktivitas fisik.

Melihat angka-angka yang ditayangkan oleh Kemenkes tersebut, lalu sikap kita seperti apa menyikapi fenomena ini? Apakah kita harus menghentikan segala pola hidup populer yang sudah membudaya di keluarga kita dan juga di benak anak-anak? Atau menciptakan pola hidup baru dengan memulai dan memerangi segala apa yang telah dijalani sebelumnya?

Tentu pilihannya bergantung pada diri kita semua. Tentu juga kita ingin hidup sehat, kita ingin keluarga kita sehat. Meski umur sudah ditentukan oleh sang Pencipta tetapi kita ingin hidup kita tidak menyusahkan orang lain, tidak membebani keluarga dan tidak mewariskan penyakit gula melalui pola yang kita ciptakan.

*****

Apakah semua yang manis-manis tidak boleh kita makan dan minum?

Saya pikir semua makanan memiliki manfaat untuk tubuh kita. Kita membutuhkan makanan sebagai asupan energi. Anak-anak dengan perilakunya anak-anak maka kita sebagai orang dewasa memberikan edukasi kepada mereka.

Jika jajan mereka dengan sukanya makanan yang mengandung pemanis atau memicu penyakit diabetes maka sebisa mungkin dikurangi. Ditambah lagi kebiasaan anak-anak saat ini adalah main gadget melulu dan kurang beraktivitas baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Kondisi ini juga tentu dapat memicu penyakit diabetes. Sehingga makanan apapun yang mereka makan dan tetap mager maka juga dapat memicu penyakit diabetes. 

Adanya ancaman penyakit diabetes bagi anak-anak maka perlu untuk memberikan edukasi kepada keluarga. Tidak kemudian kita hanya ikut alur pada budaya populer yang kita jalani saat ini, tetapi mengimbangi dengan cara hidup yang dapat membantu kita selamat dari penyakit diabetes ini.

Buat apa sehat? Tentu kita akan memaknai hidup kita ini. Sehingga dengan edukasi yang kita berikan kepada anak-anak, bukan malah menteror anak-anak kita dengan semua larangan ditujukan kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun